PARBOABOA, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS), agar tidak mengirimkan rudal pertahanan udara canggih ke Ukraina. Langkah itu akan dianggap meningkatkan risiko keterlibatan langsung Washington dalam konflik yang berlangsung.
"Banyak pakar, termasuk mereka yang berada di luar negeri, meragukan kebijaksanaan langkah seperti itu, yang akan mengarah pada eskalasi konflik," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam konferensi pers, Kamis (14/12/2022).
Zakharova menerangkan AS juga menekan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memberikan dukungan militer yang lebih signifikan ke Ukraina.
“Rusia memandang semua senjata yang dipasok ke Ukraina sebagai target militer yang sah akan dihancukan atau direbut,” terangnya.
Sebelumnya, dilaporkan AS melaporkan bahwa rencana AS untuk menyediakan setidak satu baterai pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, bisa diumumkan secepatnya dalam minggu ini.
Tapi, rencana itu masih memerlukan persetujuan dari Presiden AS Joe Biden dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Pemerintah Biden telah menolak untuk mengonfirmasikan isu pengiriman rudal Patriot. Namun, seorang pejabat AS yang berbicara kepada Anadolu dengan syarat anonim mengonfirmasi rencana tersebut.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jendral Mark Milley, dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menjelaskan,akan mengadakan pertemuan bersama dengan mitra mereka dari Ukraina pada Selasa (13/12/2022).
Kemudian, di antara masalah yang mereka diskusikan ialah pengiriman sistem Patriot ke Ukraina, jelas pejabat itu.
Sebelumnya, Juru Bicara Pentagon Patrick Ryder mengungkapkan bahwa AS secara aktif bekerja sama dengan Ukraina untuk kebutuhan keamanan negara tetapi menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.