Serangan Drone Membabi Buta di Akademi Militer Suriah, Puluhan Orang Tewas

PARBOABOA, Jakarta - Suriah masih terus menghadapi serangan-serangan mematikan yang dilancarkan kelompok teroris. 

Pada Kamis (5/10/2023), serangan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) terbaru menargetkan Akademi Militer Homs yang tengah menggelar upacara wisuda.

Drone-drone menyerang halaman akademi di mana banyak keluarga tengah berkumpul dengan para perwira baru.

Padahal beberapa menit sebelumnya, Menteri Pertahanan, Ali Mahmoud Abbas baru saja meninggalkan lokasi.

Dalam serangan itu, puluhan hingga ratusan orang dilaporkan tewas. Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan 89 orang tewas termasuk 31 wanita dan lima anak-anak. 

Sementara Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang melaporkan konflik di negara ini menyebutkan, jumlah korban tewas di atas 120 orang.

Meski banyak jatuh korban, hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Suriah lantas menuduh kelompok teroris sebagai pelaku. Mereka pun berjanji akan merespons serangan dengan kekuatan penuh.

Di sisi lain, menurut Observatorium dan kelompok pertahanan sipil yang dikenal sebagai White Helmets melaporkan, sepanjang malam hingga Jumat (6/10/2023) dini hari, pasukan pemerintah Suriah menembakkan peluru artileri ke wilayah pemberontak di Provinsi Idlib dan Aleppo sebagai serangan balasan.

Dalam serangan itu, setidaknya 12 warga sipil dilaporkan tewas. 

Akibat serangan yang mengguncang negara ini, pemerintah menetapkan tiga hari berkabung. 

Selain itu, pihak berwenang telah membatalkan salat Jumat berjamaah karena khawatir masjid akan diserang.

Ini merupakan serangan drone pertama dan terkoordinasi baik yang menyasar pasukan pemerintah. 

Sebelumnya, pada 23 Juni lalu, sebuah pesawat tak berawak juga menyerang kampung halaman Presiden Assad di Qardaha, Provinsi Latakia.

Observatorium melaporkan, seorang warga sipil tewas dalam serangan tersebut.