PARBOABOA, Medan - Sebanyak sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) asal kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) yang sempat terjebak konflik Rusia dan Ukraina, telah berhasil dievakuasi. Bahkan, mereka sudah tiba di Jakarta pada Senin (21/3/2022).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) wilayah Sumatra Utara, Siti Rolijah mengatakan bahwa kesembilan WNI tersebut dievakuasi melalui Polandia menuju Qatar, yang kemudian diterbangkan ke Jakarta.
"Sebelum dipulangkan ke kampung halaman, menjalani karantina terlebih dahulu selama satu hari," ucapnya.
Rencananya, mereka akan diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Kualanamu hari ini, Selasa (22/3/2022) sekitar pukul 16.00 WIB menggunakan pesawat Air Asia.
"Direncanakan tiba di Bandara Kualanamu pukul 18.15 WIB. Pemerintah Kabupaten Langkat dan Kota Binjai turut menyambut kedatangan sembilan WNI tersebut," sambungnya.
Dari informasi yang dihimpun, kesembilan WNI tersebut selama invasi bersembunyi di pabrik plastik di Kota Chernihiv, Ukraina. Mereka kemudian berhasil dievakuasi dari Ukraina oleh petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) lewat Polandia.
Atas kondisi itu, keluarga dari kesembilan WNI tersebut pun mengucap syukur. Kini, keresehan mereka mulai memudar dan berharap dapat segera bertemu dengan anggota keluarga mereka.
"Alhamdulillah katanya mereka sedang dalam perjalanan ke Jakarta. Semoga sampai dengan selamat dan segera tiba di tanah air dan bisa berkumpul lagi dengan kami," kata Ainul Rodiah, istri dari Iskandar, salah seorang WNI yang sempat terjebak, Senin (21/3/2022).
Ainul pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya evakuasi anggota keluarga mereka. Termasuk pada pemerintah Kota Binjai yang terus memfasilitasi komunikasi mereka dengan Kementerian Luar Negeri untuk upaya pemulangan.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Indonesia, Kementerian Luar Negeri hingga Duta Besar Indonesia untuk Ukraina. Terima kasih karena telah menyelamatkan keluarga kami," pungkasnya.
Salah satu dari kesembilan WNI itu, Muhammad Raga Prayuga pun menjelaskan bahwa mereka awalnya dievakuasi dari Chernihiv, Ukraina, oleh pihak KBRI Kiev Ukraina, KBRI Polandia beserta Direktorat Menlu RI.
Adapun kesembilan warga yang terjebak di Ukraina tersebut diketahui setelah pihak keluarga mendatangi Pemkot Binjai pada Senin (7/3/2022). Kedatangan mereka untuk menyampaikan kekhawatiran mengenai kondisi keluarga mereka yang saat ini sedang bersembunyi dari perang itu.
Pihak Pemkot Binjai yang menerima kedatangan keluarga TKI ini lalu menggelar video teleconference dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk segera mengevakuasi sembilan TKI tersebut.
Dari pertemuan itu, didapatlah informasi lebih detail mengenai keberadaan dan kondisi mereka. Kesembilan orang tersebut datang ke Ukraina untuk mencari nafkah dengan bekerja di sebuah Pabrik Plastik di Kota Chernihiv sejak 2018. Menurut kesembilan pekerja, daerah tempat mereka bekerja itu termasuk menjadi zona perang.
Adapun nama-nama PMI terjebak konflik Rusia-Ukraina, yakni:
1. Dedi Irawan warga Langkat.
2. Iskandar warga Binjai.
3. Muhammad Raga Prayuda warga Binjai.
4. Muhammad Aris Wahyudi warga Binjai.
5. Syahfitra Sandiyoga warga Binjai.
6. Agus Alfirian warga Binjai.
7. Rian Jaya Kesuma warga Binjai.
8. Zulham Ramadhan warga Langkat.
9. Amri Abas warga Langkat.
Seperti yang kita ketahui, perang antar Rusia dan Ukraina hingga kini masih berlanjut. Hal itu dimulai dengan adanya teriakan invasi dari presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) lalu.