PARBOABOA, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat Benny K Harman, diduga melakukan penganiayaan terhadap karyawan restoran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (24/5).
Merespons hal itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR , Habiburokhman mengharapkan agar kasus dugaan penganiayaan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
Habib mengaku bahwa dirinya memang belum menerima secara resmi laporan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Benny. Namun, ia telah mendengar kabar tersebut dari pemberitaan di media.
"Kami berharap persoalan seperti ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan antara kedua belah pihak. Kita tahu mereka bersaudara sama-sama warga NTT yang terkenal akur dan guyub dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis besar persoalan ini sebenarnya diawali dengan miskomunikasi," ujar Habib dalam keterangannya, Jumat (27/5).
Selain itu, Habib juga meminta agar aparat atau pihak yang menangani kasus tersebut bisa mengedepankan asas praduga tak bersalah. Hal itu, dikatakan Habib demi menjaga nama baik kedua belah pihak.
"Kami minta aparat penegak hukum mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam perkara ini demi menjaga nama baik kedua belah pihak," ucap Habib.
Dugaan Penganiayaan
Dugaan penganiayaan yang dilakukan Benny terhadap petugas resto bermula saat ia bersama keluarga diminta keluar dari ruang VIP yang telah ia tempati.
"Sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa basi kami diberitahu untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai atau sudah direservasi. Kami dipersilahkan keluar. Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yng ber-Ac. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaos, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," kata Benny dalam keterangannya, Kamis (26/5).
kemudian, Benny membantah dirinya telah melakukan kekerasan. Dia mengaku hanya mengingatkan pihak restoran agar memberikan perlakuan yang wajar bagi setiap pengunjung.
“Saya mendorong mukanya si karyawan dan mengingatkan agar perlakuan terhadap pengunjung harus sopan dan santun. Saya juga meminta Ibu yang duduk di ruangan agar memberikan perlakuan yang wajar kepada setiap tamu yang datang. Kalo sudah ada meja yang dipesan hendaknya diberitahu kepada tamu-tamu yang datang atau ditulis di mejanya sebelum tamu-tamu duduk; dan hendaknya tamu yang sudah datang terlebih dahulu ke tempat di dahulukan daripada tamu yang reservasi belakangan," tuturnya.