parboaboa

Antara Bingung, Golput, Hari Valentine Pilpres 2024

Ferry Sabsidi | Politik | 12-12-2023

Capres-Cawapres 2024 usai mendapatkan nomor urut untuk Pilpres 2024 di KPU. (Sumber Foto: KPU)

PARBOABOA, Medan - “Sejauh ini masih bingung karena ketiganya ada sisi positif dan negatifnya. Masih bingung,” ungkap Rita, 19 tahun, ketika PARBOABOA bertanya pilihan capres pada Pilpres 2024, Senin 11 Desember kemarin.

Jelang debat pertama capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan  Ganjar Pranowo. Mahasiswi jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas HKBP Nomensen itu, memandang ketiga capres tersebut.

“Pandangan saya pribadi, kalau Pak Anies itu pernah tuh menjadi Gubernur Jakarta. Jadi, saya melihat banyak janji sudah diutarakan, tetapi sampai sekarang ini tidak kenyataanya. Jadi, saya kurang suka,” ungkapnya menilai sosok capres Anies.

Menurut Rita, awalnya suka melihat pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Akan tetapi, kian mendekati Pemilu 2024. Ia mulai mengulik sosok Prabowo.

“Kita tahu sendiri bahwa jejak seseorang bisa kita kenal dari mana dan bagaimana ia selanjutnya. Karena kalau background seseorang kita sudah tahu pasti ke depannya seperti tersebut. Akhirnya saya tidak memilih juga beliau. Satu sisi lebih cocok di kemiliteran daripada memimpin Bangsa Indonesia,” ujarnya.

Awal-awal melihat Prabowo dan Ganjar. Ia menyukai kedua capres ini. Namun, ia mengakui rasa bimbang masih membuncah di pikirannya melihat kedua capres.

“Kalau Pak Ganjar ini awalnya saya suka juga. Jadi, kedua Pak Prabowo. Saya suka dua-duanya. Cuma saya tidak menyukainya ketika beliau lebih tunduk kepada ketua partai, dan lebih mendengarkan ketua partai daripada berdiri pada ketegasannya sendiri,” ungkapnya.

Meski masih bingung memilih capres, ia memiliki harapan bagi ketiga capres. Capres supaya sungguh-sungguh melayani rakyat.

Bukan sekedar mencari jabatan atau muka di depan masyarakat saat ini, sedangkan ketika sudah masuk terjun atau dipercayakan jabatan tersebut. Capres berlaku semena-mena.

“Jadi, begitu sih harapannya,” tuturnya.

“Harapannya sih, mereka dapat melakukan sesuai visi dan misi tanpa berlaku curang,” tambahnya lagi.

Golput

Pemilih muda masih banyak mengecek capres pilihannya. Pemimpin negeri harus memiliki rekam jejak bersih.

Bagaimana bila tidak bersih? Mahasiswi program studi Teknik Informatika Kampus Indraprasta PGRI, Valencia, menjawab datar tidak memilih siapa pun capres-cawapres tersedia di surat suara tempat pemungutan suara.

Saat ini lebih memilih golput jadi enggak milih siapa-siapa,” ujarnya kepada PARBOBOA, Senin 11 Desember kemarin.

Karena melihat rekam jejak dari capres-cawapres yang masih belum meyakinkan untuk dipilih. Jadi, untuk saat ini memilih menjadi golput,” tambahnya lagi.

Debat pertama capres 2024 antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Tak ada satu nama-nama capres tersebut, ia anggukan setuju memilih ketiga capres.

Melihat Aniesnya menjadi Gubernur Jakarta kemarin-kemarin itu. Kita melihat program kerjanya, dia banyak tidak selesai dan mengeluarkan anggaran yang besar. Untuk memilih beliau jadi presiden di 2024 nanti,” ungkap Valencia.

Melihat rekam jejak Prabowo, menurutnya, masih simpang siur terkait pelanggaran pada 1998. Prabowo masih belum bisa untuk dipercaya menjadi presiden.

Senada melihat sosok Ganjar, Valencia berujar sebetulnya sama saja sih melihat Ganjar menjadi gubernur di Jawa.

“Kasus wadas dan pelanggaran lain belum terselesaikan. Dan juga melihat ganjar akhir-akhir ini terlihat lebih agresif ya,” ungkapnya.

Ia tipikal pemilih muda tidak ragu lagi menjadi golput. Boleh jadi, tidak memberikan hak suaranya pada 14 Februari 2024.

Kalau ke TPS atau enggaknya belum tau ya. Tapi untuk memilih siapa tentu tidak ada yang bisa dipilih,” ujar Valencia kalem.

“Itu lebih baik sih,” tambahnya lagi.

Rayakan Hari Valentine

Sebelas dua belas, Tama pemilih muda yang tidak yakin memilih para capres-cawapres 2024. Ia bakal golput tidak memilih capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

“Kayaknya golput deh. Karena tiap capres itu sendiri belum ada beres,” ujar mahasiswa prodi Teknik Informatika Kampus Indraprasta PGRI kepada PARBOABOA.

Tama lebih percaya diri 14 Februari 2024 pacaran saja dengan kekasihnya merayakan Hari Valentine.

Untuk datang ke TPS enggak yang pasti menjadi golput pasif. Jadi, 14 Februari Valentine pacaran. Iya lebih baik itu,” tuturnya senyum-senyum.

Reporter: Susanna Hutapea dan Muazam

Editor : Ferry Sabsidi

Tag : #Pemilih Muda Pilpres 2024    #Capres-Cawapres 2024    #Politik    #Golput    #Hari Valentine   

BACA JUGA

BERITA TERBARU