PARBOABOA, Jakarta – Kasus hilangnya Alvaro Kiano Nugroho (6) kembali memunculkan kejutan besar setelah sang ayah tiri, yang telah ditetapkan sebagai tersangka, disebut meninggal dunia akibat bunuh diri di rumah tahanan Polres Metro Jakarta Selatan.
Informasi ini disampaikan langsung oleh kakek Alvaro, Tugimin (71), pada Minggu (23/11) malam.
Menurut Tugimin, ayah tiri Alvaro tewas tidak lama setelah ditangkap dan ditahan terkait dugaan keterlibatannya dalam hilangnya sang cucu.
“Ya, pelakunya sendiri ternyata ayah tirinya. Ayah tirinya dan bahkan sekarang sudah bunuh diri, meninggal, di Polres Jakarta Selatan,” ujar Tugimin kepada wartawan.
Meski belum ada penjelasan resmi, dugaan tindakan bunuh diri tersebut memunculkan pertanyaan baru mengenai tekanan psikologis yang dialami tersangka dan bagaimana proses pemeriksaan berlangsung sebelum kematiannya.
Polisi Belum Memberikan Pernyataan Resmi
Sementara itu, pihak kepolisian masih menahan informasi. Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, ketika dikonfirmasi pada Senin (24/11), tidak membenarkan ataupun membantah keterangan keluarga.
Ia hanya menyampaikan bahwa seluruh perkembangan dan keterangan resmi akan dipaparkan langsung oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Hal yang sama diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, yang memilih tidak berkomentar terlebih dahulu.
Ia mengaku masih menghadiri agenda Apel Kasatwil di Cikeas hingga Rabu (26/11), sehingga belum dapat memberikan klarifikasi lebih mendalam terkait kabar kematian tersangka.
Ditetapkan sebagai Tersangka
Penetapan ayah tiri sebagai tersangka sebelumnya diumumkan setelah polisi berhasil menangkapnya terkait hilangnya Alvaro.
Menurut Kapolres Nicolas, tersangka langsung ditahan setelah pemeriksaan awal. Namun, polisi belum mengungkapkan penyebab kematian Alvaro maupun kronologi jelas penemuan jasadnya yang telah menjadi kerangka.
Informasi yang belum lengkap ini membuat publik menantikan klarifikasi resmi dari kepolisian, terutama mengenai peran ayah tiri dalam kematian sang bocah dan kondisi terakhirnya sebelum diduga mengakhiri hidup di rutan.
Kronologi Hilangnya Alvaro
Alvaro dinyatakan hilang sejak 6 Maret. Saat itu, bocah kelas satu sekolah dasar tersebut berpamitan melaksanakan salat Maghrib di Masjid Al-Muflihun yang berada tak jauh dari rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Namun setelah salat, Alvaro tidak kembali ke rumah. Keluarga yang panik langsung mencari keberadaannya, tetapi teman-teman Alvaro mengatakan bahwa ia tidak bersama mereka saat salat seperti biasanya. Tidak menemukan jejak, keluarga akhirnya melapor ke polisi.
Saat terakhir terlihat, Alvaro mengenakan kaos hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam. Ia digambarkan berbadan kurus, berkulit gelap, berambut cepak, dengan ciri khas lesung pipi.
Sebelum jasad Alvaro ditemukan, kakeknya, Tugimin, sempat menduga cucunya diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayah kandung Alvaro.
Dugaan tersebut ia dapat dari kesaksian marbut Masjid Al-Muflihun, lokasi terakhir Alvaro terlihat. Marbut itu mengatakan bahwa seorang pria sempat bertemu dan membawa Alvaro keluar masjid.
Kini, dengan status tersangka yang dipegang ayah tiri serta kabar kematiannya, kasus ini menjadi semakin kompleks dan membutuhkan penjelasan menyeluruh dari aparat penegak hukum.
