PARBOABOA - Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan oleh pengarang sebagai sarana untuk menyajikan cerita fiksi kepada pembaca.
Dalam membuat sebuah karya penulisan, penulis akan memposisikan tokoh sesuai dengan keinginannya, yang disebut juga dengan sudut pandang. Sudut pandang terdiri dari sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga.
Contoh Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
Contoh :
Pagi ini begitu cerah hingga mampu mengubah suasana jiwaku yang tadinya penat karena setumpuk tugas yang masih terbengkelai menjadi sedikit teringankan. Namun, aku harus segera bangkit dari tidurku dan bergegas mandi karena pagi ini aku harus meluncur ke Kedubes Australia untuk mengumpulkan berita yang harus segera aku laporkan hari ini juga.
Contoh Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Aku iri pada Angga, dia sahabatku, sekaligus orang yang kuanggap rival. Ia selalu lebih dilihat dari pada aku. Terkadang aku merasa benci dengannya, tapi ia juga selalu membantuku dalam segala hal. Terlebih kemarin, saat pentas seni. Aku melihatnya bersama Anita, gadis yang kusukai. Aku tak tahu harus mengalah lagi atau tidak. Aku menginginkan Anita, aku rasa dia juga mempunyai perasaan yang sama. Aku tidak menyalahkannya menyukai Anita, karena akupun tak pernah bercerita padanya bahwa aku menyukai Anita. Tapi mengapa setiap hal yang kusukai selalu saja ia sukai juga?
Contoh Sudut Pandang Orang Kedua
sudut pandang orang kedua memposisikan penulis sebagai narator yang sedang berbicara kepada kata ganti “kamu” dan menggambarkan apa yang dilakukan “kamu” atau “kau” atau “anda”.
Contoh :
Malam tadi adalah malammu yang terburuk. Pacarmu pergi, keluargamu mengusirmu, dan pekerjaanmu hancur. Satu-satunya yang kamu inginkan hari ini, saat kamu membuka matamu hanyalah: dirimu menghilang ditelan bumi.
Mungkin hanya bumi yang mau menerimaku, sesalmu saat menatap bayanganmu sendiri di cermin.
Bayanganmu itu tak lagi berwajah elok. Hanya tersisa wajah yang kuyu dengan rambut megar seperti surai singa. Rambutmu merah kusam, jauh dari indah. Lihatlah juga sepasang matamu yang membengkak sebesar bola kasti itu!
Bagaimana mungkin kamu akan bisa kembali berpura-pura bahwa tidak ada apa-apa di hidupmu?
Bagaimana pula kamu akan menutupi segala sedihmu? Dengan senyum pura-pura, ataukah riasan yang palsu?
Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua macam, yaitu sudut pandang orang ketiga (serba tahu) dan sudut pandang orang ketiga (pengamat).
Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu :
“Sudah 3 bulan ini Aira terjun di dunia tarik suara. Namun, kedua orang tuanya tidak ada yang merestui atas karier yang sedang ia jalani. Hingga suatu hari tiba, Aira sampai beradu argumen dengan Ayahnya yang memang memiliki watak yang keras. Keduanya sempat bersitegang dalam argumenya masing-masing. Namun, akhirnya sang ibu lah yang memisahkan perdebatan dengan derai air mata.”
Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat :
“Entah apa yang dipikirkan olehnya belakangan ini. Sepulang dari kuliyah, terus menunjukkan muka murung di wajahnya. Terdiam membisu yang selalu ada di setiap pandangnya. Apakah mungkin karena kisah asmaranya yang kandas?”