PARBOABOA, Jakarta – Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (Sekjen DPR) Indra Iskandar akhirnya memberikan penjelasan sekaligus menarik pernyataannya terkait pengamanan dalam (Pamdal) DPR sebagian besar merupakan titipan anggota DPR. Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Habiburokhman mengatakan Indra telah memberikan penjelasan sekaligus menarik pernyataan itu.
“Jadi tadi pak Sekjen sudah kami panggil dan menghadiri undangan kami untuk memberikan keterangan terkait dugaan pelanggaran kode etik anggota DPR yang menitipkan pamdal ke sekretariat Jenderal DPR atau proses rekrutmen,” kata Wakil Ketua MKD Habiburokhman setelah rapat klarifikasi dengan Sekjen Indra Iskandar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (04/10/2022).
Habiburokhman menyebutkan setidaknya ada dua poin dari klarifikasi yang diberikan Indra. Habiburokhman mengatakan anggota DPR yang menitip pamdal itu merupakan dari periode lalu dan bukan periode sekarang. Namun, saat ini kualitas pamdal telah ditingkatkan.
"Dan orang-orang pamdal yang dititip tersebut sudah ditingkatkan kualitasnya secara reguler dengan berbagai pelatihan," kata Habiburokhman.
Habiburokhman menegaskan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk ikut mengusut dugaan kode pelanggaran kode etik yang terjadi di periode sebelum mereka bertugas.
Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan Indra juga telah mencabut pernyataannya. Atas klarifikasi itu, Habiburokhman mengusulkan agar perkara pamdal titipan ini dihentikan.
"Yang kedua, saudara Indra Iskandar mencabut keterangan, pernyataan beliau minggu lalu diduga bahwa sebagian besar pamdal yang ada saat ini adalah titipan anggota dewan," kata Habiburokhman.
"Karena dua hal tersebut, dalam rapat pleno MKD hari ini juga saya akan mengusulkan perkara ini dihentikan, soal pamdal ini dihentikan," sambungnya.
Sebelumnya, Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengatakan pamdal DPR RI merupakan pengangguran yang dititipkan oleh para anggota DPR RI.
"Pamdal kita ini masuk karena orang-orang yang mencari pekerjaan karena pengangguran. Sebagian besar titipan dari anggota Dewan. Jadi ini kadang-kadang ini belakangan mulai tertib. Tadinya kerjanya, kalau nggak ini cuma pegang HP di pintu gerbang, itu ngerokok segala macam," kata Indra di ruang MKD DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9).
Ia mengatakan, bahwa setiap enam bulan sekali, personel pamdal dilatih kedisiplinan oleh aparat kepolisian. Namun, hanya sebagian kecil pamdal yang memiliki kesigapan dalam menjalankan tugas.
“Hanya sedikitlah, Dari 700 orang, barangkali nggak lebih dari 50 orang yang punya sikap sigap dan lain-lain,” katanya.