Bentrokan terjadi antara Tim Satgas pengawas bandara dari kesatuan Paskhas TNI AU Pos Moanemani, Dogiyai, Papua (15/07/2021). Bentrokan itu mengakibatkan 2 orangg personil TNI AU luka parah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, bentrok antara puluhan warga dengan 5 anggota Paskhas ini dipicu hal sepele karena ditegur jangan mabuk-mabukan di runway bandara Moanemani, Kabupaten Dogiyai, Papua.
Kejadian tersebut berawal pada Kamis 15 Juli 2021, pukul 17.08 WIT, saat pos Satgas Paskhas Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya sekelompok orang yang mabuk miras di Runway Bandara Moanemani.
Lalu lima anggota Paskhas TNI AU yang dipimpin Serka Wartono menertibkan dan menegur sekitar 20 pemuda yang menggelar pesta miras itu. Mereka meminta agar pemabuk itu meninggalkan runway bandara.
Namun, para pria yang tak terima diusir itu marah sehingga Satgas Paskhas memberikan tembakan peringatan yang mebuat para pemabuk itu lari kearah luar runway.
Tetapi setengah jam kemudian para pemabuk itu datang lagi bersama puluhan warga yang terprovokasi. Puluhan warga yang terprovokasi menghadang tim satgas Paskhas dengan senjata tajam seperti, pisau, parang, kapak hingga panah.
Meski berusaha untuk menghindari bentrok namun menghadapi warga yang sudah diprovokasi, membuat 5 anggota Paskhas TNI AU ini tak mampu lagi untuk meredam amukan massa. Akibatnya terjadi bentrokan parah.
"Dari aksi tersebut, terdapat dua Korban luka parah dari personel Paskhas, yakni Koptu Didik Prayudi dan Kopda Atok Tri Utomo hingga harus dilarikan ke RSUD Madi," kata Kamal ketika dimintai informasi, Jumat (16/7).
Korban kemudian dibawa ke unit pelayanan RSUD, Kampung Kimupugi, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai menggunakan Mobil Ambulans Bandara Moanemani," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, Jumat malam (16/7/2021).