PARBOABOA – Gempa bumi adalah fenomena alam yang telah lama menghantui umat manusia. Dalam sejarah peradaban manusia, gempa bumi telah menyebabkan kerugian besar baik dari segi kehidupan manusia maupun infrastruktur.
Fenomena ini terjadi ketika terjadi pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam bumi, menyebabkan getaran yang terasa di permukaan.
Meskipun seringkali tak terduga, gempa bumi merupakan bagian alami dari dinamika planet Bumi.
Dikutip dari buku yang berjudul Gempa Bumi karya Ruyani (2023), gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat dari aktivitas pergerakan lempeng yang dapat menimbulkan pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba sehingga menciptakan gelombang seismik.
Pada dasarnya, peristiwa gempa bumi sering terjadi akibat adanya pergerakan kerak bumi atau yang disebut lempeng bumi.
Agar lebih memahami, berikut dijelaskan seputar pengertian gempa bumi, lengkap dengan jenis, alat ukur, hingga upaya mitigasinya guna mengurangi risiko yang ditimbulkan. Simak ulasannya sampai selesai, ya!
Apa itu Gempa Bumi?
Dikutip dari Seri Ensiklopedi Bencana Gempa Bumi yang berjudul Proses Terjadinya Gempa Bumi karya Rani Siti Fitriani, dkk, (2021), pengertian gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba.
Pelepasan energi ini terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik yang membentuk kerak bumi. Gempa bumi dapat menghasilkan getaran atau guncangan yang terasa di permukaan bumi.
Pelepasan energi yang menghasilkan gempa bumi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu penyebab utama adalah pergerakan lempeng tektonik.
Kerak bumi terdiri dari sejumlah besar lempeng yang bergerak secara perlahan namun pasti. Ketika lempeng-lempeng ini saling bertemu, terjadi tumpang tindih atau gesekan di antara mereka.
Ketika tekanan yang terakumulasi mencapai batas tertentu, terjadi pelepasan energi yang menyebabkan gempa bumi.
Dikutip dari Seri Ensiklopedi Bencana Gempa Bumi yang berjudul Gempa Bumi, Vulkanisme dan Seisme karya Rani Siti Fitriani, dkk, (2021), gempa bumi adalah getaran yang berasal dari dalam bumi yang menyebar hingga mencapai ke permukaan bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen.
Tenaga endogen adalah sumber daya energi yang berasal dari dalam bumi. Gempa bumi merupakan salah satu hasil dari tenaga endogen ini.
Tenaga endogen terkait dengan aktivitas geologi di dalam kerak bumi yang menyebabkan pergerakan lempeng tektonik dan perubahan bentuk permukaan bumi.
Gempa bumi terjadi ketika tekanan yang terakumulasi dalam kerak bumi melebihi batas ketahanan batuan.
Ketika batuan tidak lagi mampu menahan tekanan ini, terjadi pelepasan energi yang menyebabkan pergerakan tiba-tiba di sepanjang patahan atau bidang lemah di dalam kerak bumi.
Pelepasan tenaga endogen ini menghasilkan getaran yang merambat melalui batuan dan menyebabkan guncangan di permukaan bumi.
Jenis Gempa Bumi
Gempa bumi dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Untuk mengetahui lebih jelas dan dapat mendalami lagi mengenai jenis-jenis gempa bumi, berikut akan dijelaskan secara rinci:
1. Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi ini terjadi di sekitar daerah vulkanik akibat aktivitas magma di bawah permukaan bumi.
Ketika magma bergerak dan naik ke permukaan, terjadi guncangan dan getaran yang disebabkan oleh pergerakan magma dan penyesuaian batuan di sekitarnya.
Gempa bumi vulkanik sering terjadi sebelum, selama, atau setelah terjadinya letusan gunung berapi.
2. Gempa Tektonik
Penyebab terjadinya gempa bumi tektonik adalah akibat pergerakan lempeng tektonik di dalam litosfer bumi.
Ketika lempeng-lempeng ini bertabrakan, berpisah, atau bergeser, terjadi pelepasan energi yang menyebabkan bencana alam gempa.
3. Gempa Bumi Tumbukan
Dikutip dari buku yang berjudul Panduan Keselamatan saat Gempa Bumi karya Riza Rismawati (2021), gempa tumbukan adalah gempa yang disebabkan oleh benda angkasa yang menghantam bumi.
Penyebab terjadinya gempa bumi tumbukan adalah jatuhnya benda angkasa, seperti meteor atau asteroid ke permukaan bumi yang akan membuat kekuatan benturan pada permukaan bumi.
4. Gempa Buatan
Selanjutnya, salah satu jenis gempa bumi adalah gempa bumi buatan. Jenis gempa ini sangat jarang kali terjadi.
Gempa buatan diakibatkan oleh aktivitas manusia, contohnya seperti ledakan besar akibat uji coba bom nuklir atau semacamnya.
Contoh aktivitas manusia diatas dapat mengganggu lapisan bumi yang bisa menyebabkan perubahan tekanan dan pergerakan batuan, dan akhirnya menyebabkan terjadinya gempa bumi.
5. Gempa Runtuhan
Dikutip dari Buku Pintar Penanggulangan Tsunami karya Puput Alviani (2021), gempa bumi runtuhan merupakan jenis gempa bumi yang terjadi akibat runtuhan material-material bumi.
Fenomena gempa bumi runtuhan terjadi karena adanya aktivitas manusia, seperti aktivitas pertambangan.
Alat untuk Mengukur Gempa Bumi
Dikutip dari buku yang berjudul Bumi Dan Antariksa Kajian Konsep, Pengetahuan dan Fakta karya Resyi A. Gani, S.Kom., dkk, (2021), model pengukuran gempa ditemukan oleh ahli gempa bumi yang bernama Giuseppe Mercalli di tahun 1902 dengan menggunakan Skala Ricther.
Selain model pengukur tersebut, ada beberapa alat pengukur yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur gempa bumi. Berikut adalah beberapa alat pengukur gempa bumi yang umum digunakan:
1. Seismograf
Alat untuk mengukur gempa bumi disebut seismograf. Alat ini bisa mencatat atau merekam gempa bumi yang terjadi.
Seismograf bisa mengukur gelombang-gelombang gempa yang terekam diatas sebuah kertas yang bergerak dengan sebuah pensil yang bergetar.
Gerakan seismograf ini juga akan direkam sebagai data yang memberikan informasi tentang amplitudo, durasi, dan frekuensi gempa bumi.
2. Akselerometer
Selain seismograf, salah satu alat yang bisa menjadi alat pengukur gempa bumi adalah akselerometer. Alat ini digunakan untuk mengukur percepatan gerakan tanah selama gempa bumi.
Akselerometer juga dapat mengukur perubahan percepatan dalam tiga arah (x, y, dan z) pada titik pengukuran tertentu.
Data yang dihasilkan oleh akselerometer dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan karakteristik gempa bumi.
3. Geophone
Geophone adalah alat yang digunakan untuk mengukur getaran atau gerakan tanah dengan sensitivitas tinggi.
Alat ini sering digunakan dalam survei geofisika atau pemantauan aktivitas seismik. Geophone mengubah gerakan tanah menjadi sinyal listrik yang dapat direkam dan dianalisis.
Dampak Gempa Bumi
Secara umum, dampak gempa bumi adalah adanya konsekuensi negatif yang terjadi sebagai hasil dari aktivitas seismik.
Dikutip dari buku yang berjudul Geografi dan Sosiologi karya Ferri Firmansyah, dkk, (2007), dampak yang ditimbulkan oleh adanya gempa bumi sangat bergantung dari kekuatan gempa.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui dampak apa saja yang disebabkan oleh bencana gempa bumi. Beberapa dampak yang dapat terjadi akibat bencana gempa bumi adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan Infrastruktur
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan struktural pada bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
Getaran yang dihasilkan oleh gempa bumi dapat menyebabkan retakan, runtuhnya dinding, kolapsnya struktur, dan kerusakan lainnya.
Kerusakan infrastruktur dapat mengakibatkan kerugian materi yang signifikan dan bahkan menyebabkan kehilangan jiwa.
2. Menyebabkan Korban Jiwa dan Cedera
Salah satu dampak paling serius dari gempa bumi adalah menyebabkan korban jiwa dan cedera pada manusia.
Gempa bumi dapat menyebabkan keruntuhan bangunan, longsor tanah, dan bahkan tsunami jika terjadi di daerah dekat pantai.
Orang dapat terjebak di bawah reruntuhan bangunan, terluka oleh pecahan kaca atau benda jatuh, atau terkena dampak fisik lainnya akibat guncangan gempa.
3. Kerugian pada Sektor Ekonomi
Gempa bumi dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Kerusakan pada bangunan dan infrastruktur dapat mengakibatkan biaya pemulihan dan perbaikan yang tinggi.
Selain itu, dampak jangka panjang seperti penurunan aktivitas ekonomi, dapat kehilangan pekerjaan, dan kerugian bisnis juga dapat terjadi. Sektor pariwisata dan perdagangan juga dapat terganggu akibat kerusakan infrastruktur.
4. Kerusakan Lingkungan
Salah satu dampak gempa bumi adalah dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, terutama jika terjadi longsor tanah, perubahan aliran sungai, atau terjadinya tsunami.
Tanah longsor dapat merusak ekosistem alami dan lahan pertanian, sedangkan tsunami dapat merusak ekosistem pantai dan terumbu karang.
Mitigasi Gempa Bumi
Dikutip dari buku yang berjudul Gempa Bumi karya Ruyani (2023), mitigasi adalah persiapan keamanan diri menghadapi bencana pada saat sebelum, sesudah, dan setelah kejadian.
Salah satunya adalah mitigasi bencana gempa bumi. Beberapa strategi dan tindakan mitigasi bencana gempa bumi adalah sebagai berikut:
1. Penegakan Peraturan Bangunan
Salah satu cara untuk penanggulangan gempa bumi adalah menerapkan dan menegakkan peraturan bangunan yang ketat.
Peraturan ini melibatkan standar dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam perencanaan, perancangan, dan konstruksi bangunan agar tahan gempa.
Hal ini termasuk penggunaan material konstruksi yang kuat, teknik struktural yang tepat, dan pemenuhan persyaratan desain gempa.
2. Pemantauan dan Peringatan Dini
Sistem pemantauan seismik dan geodetik yang canggih dapat memantau dan mendeteksi aktivitas seismik yang mengarah pada gempa bumi.
Dengan adanya peringatan dini, masyarakat dapat mendapatkan peringatan sebelum gempa bumi terjadi, memberi mereka waktu untuk mengambil tindakan evakuasi atau melindungi diri.
Sistem peringatan dini dapat memberikan informasi berharga dalam upaya mitigasi risiko gempa bumi.
3. Menyediakan Pelatihan Penanggulangan Gempa Bumi kepada Masyarakat
Cara mengatasi gempa bumi adalah menyediakan pelatihan kepada masyarakat tentang tindakan keamanan selama gempa bumi merupakan langkah penting dalam mitigasi.
Masyarakat harus diberi pemahaman tentang perilaku yang aman selama gempa bumi, termasuk tempat perlindungan, cara mengamankan barang berharga, dan prosedur evakuasi.
Kesadaran masyarakat tentang risiko gempa bumi dan langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil dan juga harus ditingkatkan.
4. Latihan dan Simulasi
Cara menanggulangi gempa bumi atau mitigasi yang terakhir adalah melakukan latihan simulasi gempa bumi secara rutin dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi.
Latihan ini termasuk pengenalan tanda-tanda gempa bumi, tindakan evakuasi, dan penggunaan tempat perlindungan.
Simulasi ini membantu meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat yang disebabkan oleh gempa bumi.
Itulah pembahasan mengenai apa itu gempa bumi, dari pengertian, jenis, alat ukur, dampak, hingga upaya mitigasinya.
Semoga artikel ini menambah wawasan yang bermanfaat dan membantu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahayanya bencana gempa bumi. Selamat membaca!
Editor: Juni