PARBOABOA, India - Bertepatan dengan Hari Badak Sedunia, Pemerintah Negara Bagian Assam, India pada Rabu, 22 September 2021, membakar sebanyak 2.479 cula badak.
Ribuan cula tersebut berasal dari para pemburu ilegal dan cula dari badak yang mati secara alamiah yang dikumpulkan sejak puluhan tahun lalu.
Aksi ini bertujuan untuk menyebarkan pesan pentingnya melindungi hewan langka dan mematahkan mitos yang menyebutkan cula badak dapat digunakan untuk pengobatan tradisional.
Pembakaran ini digelar di sebuah stadion dekat Taman Nasional Kaziranga, suaka margasatwa di Assam, India.
Assam memiliki populasi badak bercula satu terbesar di dunia. Dengan sekitar 2.600 individu, mereka ditemukan di Kaziranga dan Taman Nasional Manas. Badak sebelumnya ditemukan di Suaka Margasatwa Laokhowa dan beberapa bagian lain negara bagian itu.
Meskipun pusat konservasi ini dijaga aparat bersenjata, terkadang pemburu bisa masuk dan membunuh badak.
Cula hasil buruan biasanya dijual di Asia Selatan, China, Vietnam, serta beberapa negara lain karena dipercaya memiliki khasiat sebagai obat.
India melarang penjualan cula badak karena spesies badak saat ini berada dalam status terancam punah.
Seperti Badak Sumatera dan Badak Jawa yang hidup di Indonesia populasinya juga terus menurun akibat perburuan liar.