Lawatan Diplomatik Prabowo: Dari Kanada hingga Belanda, Perkuat Jejak Indonesia di Kancah Global

Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Amsterdam, Belanda, Kamis (25/9/2025) waktu setempat. (Foto: Dok. IG Presiden Republik Indonesia)

PARBOABOA, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto kembali melanjutkan rangkaian kunjungan kenegaraannya ke Eropa dengan singgah di Amsterdam, Belanda, Kamis (25/9/2025).

Setelah sebelumnya menyelesaikan agenda penting di Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada, Prabowo kini menjajaki peluang kerja sama baru dengan Raja Willem-Alexander dan Perdana Menteri Belanda Dick Schoof, menandai semakin intensifnya diplomasi Indonesia di pentas internasional.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Belanda menjadi bagian penting dari rangkaian lawatan luar negeri yang dimulai sejak awal September 2025.

Setibanya di Amsterdam, Prabowo langsung disambut hangat oleh masyarakat Indonesia yang bermukim di negeri kincir angin itu.

Kehangatan sambutan diaspora menunjukkan kedekatan emosional sekaligus rasa bangga atas peran aktif Indonesia dalam percaturan global.

Dalam agenda resminya, Prabowo dijadwalkan bertemu dengan Raja Belanda Willem-Alexander serta Perdana Menteri sementara Dick Schoof untuk membicarakan peluang kerja sama bilateral.

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tujuan pertemuan ini adalah memperluas kolaborasi strategis dan memperkuat hubungan historis yang telah lama terjalin antara kedua negara.

Sebelum bertolak ke Belanda, Presiden Prabowo sempat menyelesaikan serangkaian agenda diplomasi di Kanada yang sarat makna politik sekaligus ekonomi.

Di Ottawa, Prabowo bertemu langsung dengan Gubernur Jenderal Mary Simon di Rideau Hall, sebuah pertemuan yang menandai penghormatan tinggi Kanada terhadap posisi Indonesia sebagai mitra penting di Asia.

Tidak berhenti di situ, pertemuan tete-a-tete dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Parliament Hill menambah bobot lawatan tersebut.

Diskusi yang berlangsung menyentuh isu-isu prioritas global, mulai dari konflik Palestina, dinamika ASEAN, hingga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Pertemuan bilateral itu menghasilkan capaian konkret berupa penandatanganan sejumlah nota kesepahaman strategis.

Salah satunya adalah Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) yang membuka peluang perdagangan lebih luas bagi kedua negara.

Selain itu, kerja sama di bidang pertahanan, keamanan, hingga sektor bisnis juga turut dikukuhkan.

Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap konsistensi Kanada sebagai mitra pembangunan, sementara PM Carney menegaskan pentingnya Indonesia sebagai mitra strategis di Asia Tenggara, bahkan merujuk pidato Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB sebagai sumber inspirasi bagi Kanada.

Dengan capaian di Kanada dan agenda baru di Belanda, Presiden Prabowo menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang semakin terbuka, proaktif, dan berbasis kerja sama strategis.

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di kancah internasional, bukan hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga pertahanan dan diplomasi global.

Lawatan beruntun ini pun menegaskan bahwa diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo berorientasi pada penguatan jejaring internasional demi kepentingan nasional jangka panjang.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS