PARBOABOA, Jakarta - Umumnya sebuah buku terdiri atas daftar isi, daftar pustaka, dan glosarium.
Bagian glosarium, biasanya disusun di bagian akhir buku. Bagian ini berfungsi untuk menjelaskan istilah-istilah yang sulit.
Glosarium sangat membantu pembaca dalam memahami materi buku. Lantas, seberapa penting peran glosarium bagi pembaca?
Pengertian Glosarium
Menurut KBBI, glosarium ialah kamus yang disusun secara ringkas, berisi daftar kata beserta penjelasannya dalam bidang tertentu.
Sementara buku "200+ Solusi Editing Naskah dan Penerbitan" oleh Bambang Trim, glosarium diartikan sebagai daftar kata, termasuk yang berasal dari bahasa asing, bahasa daerah, atau bahasa slang, yang dikelompokkan sebagai istilah penting atau khas yang mesti dipahami.
Biasanya, glosarium terdiri dari kata dasar, bukan kata turunan.
Menurut Erwan Rachmat dalam bukunya "Explore Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII", glosarium disusun secara alfabetis.
Manfaat Glosarium
Tentunya, glosarium memberikan manfaat yang berharga bagi pembaca.
Sebagaimana diterangkan oleh Glenn (2016) yang mengutip dari buku Pedoman Menulis Buku Ajar dan Referensi oleh Cakti Indra Gunawan, MM., PhD, terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan glosarium:
1. Mengjelaskan makna istilah asing yang tercantum dalam buku kepada pembaca.
2. Memastikan pemahaman yang jelas terhadap konten tulisan yang dibaca oleh pembaca.
3. Membantu pembaca menilai relevansi buku dengan bidang keilmuan yang diminati.
4. Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai tingkat kedalaman pengetahuan yang akan diperoleh dan sejauh mana pembaca akan mempelajari buku tersebut.
Cara Membuat Glosarium
Membuat glosarium dari sebuah tulisan atau buku harus melewati beberapa tahapan.
Berdasarkan panduan dalam buku "Kisi-kisi Praktis Menulis Buku Ajar" oleh Muhammad Nofan Zulfahmi, M.Pd dan rekan-rekan, langkah-langkahnya antara lain:
1. Identifikasi istilah khusus yang digunakan dalam bidang yang bersangkutan.
2. Temukan definisi masing-masing istilah, baik melalui referensi kamus atau pencarian online.
3. Susun istilah-istilah tersebut secara alfabetis.
4. Penyajian istilah dan definisinya harus format yang sesuai dengan model kamus.
Contoh Glosarium
Glosarium sangata beragam, sesuai bidang buku masing-masing Berikut beberapa contoh glosarium dari berbagai bidang buku.
Glosarium dalam Pendidikan:
Dalam literatur pendidikan, glosarium sering kali menyajikan definisi atau penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan.
Istilah-istilah tersebut seringkali kompleks dan membingungkan bagi pembaca.
- Alokasi waktu: Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu kompetensi dasar.
- Materi pembelajaran: Bahan ajar minimum yang harus dipelajari siswa untuk menguasai suatu kompetensi dasar.
- Silabus pembelajaran: Rangkaian materi pembelajaran suatu mata pelajaran pada kelas atau semester tertentu.
Glosarium dalam Teknologi Informasi:
Dalam buku-buku teknologi, glosarium seringkali berisi penjelasan tentang fungsi-fungsi alat atau aplikasi komputer.
Glosarium ini berfungsi sebagai panduan bagi pembaca dalam mengoperasikan aplikasi atau perangkat lunak tertentu.
- Advanced (settings): Pengaturan yang lebih lanjut atau canggih.
- Blacklist/ block list: Daftar yang memuat bagian peralatan yang diblokir.
- Default: Standar atau baku; default sistem: Pengaturan awal sistem.
Glosarium dalam Kesehatan:
Dalam literatur kesehatan, glosarium umumnya menjelaskan berbagai istilah yang digunakan dalam konteks ilmu Kesehatan.
Misalnya,istilah tentang zat-zat tertentu maupun istilah medis.
- Antibodi: Protein imunoglobulin yang dihasilkan oleh sel B sebagai respons terhadap antigen.
- Enzim: Protein yang berfungsi sebagai katalis dalam proses metabolisme makhluk hidup.
- Heterozigot: Pasangan gen yang memiliki alel berbeda.
- Mitokondria: Organel sel yang memiliki membran dan berperan dalam proses respirasi aerobik. Ukuran mitokondria bervariasi tergantung pada jenis selnya.
Editor: Norben Syukur