PARBOABOA, Jakarta— Pemerintah dinilai kurang memperhatikan anak disabilitas dalam pemenuhan haknya untuk mendapatkan pendidikan. Hal itu diungkap oleh salah satu orangtua dari penyandang disabilitas bernama Inas (10). Dia berharap akses pendidikan bagi anak penyandang disabilitas semakin dipermudah.
Keluhan itu disampikannya saat acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021” di gedung Kementrian Sosial (kemensos), Jakarta, Jumat (3/12/2021).
“Supaya pendidikan untuk anak-anak ini lebih banyak lagi ya karena kan kita susah untuk mencari sekolah yang bisa menerima anak-anak disabilitas,” kata orangtua tersebut.
Menurut ibunya, Inas saat ini bersekolah di sekolah dasar (SD) Islam Al Izzah, Bekasi. Namun ia mengaku kesulitan mendapatkan sekolah yang memiliki program inklusi untuk anaknya. Sebab, menurutnya, saat ini sekolah inkusif bagi anak penyandang disablitas masih terbilang sedikit di Indonesia.
“Kan agak susah ya yang inklusi. Saya mencari sekolah untuk Inas ini memang agak susah,” ucapnya.
Secara terpisah Ketua KND Dante Rigmalia menjelskan pihaknya mendukung akses pendidikan bagi anak-anak di usia sekolah penyandang disabilitas.
“Yang jelas kita sangat mendukung kan untuk pelaksanaan pendidikan untuk para penyandang disabilitas di manapun,” kata Dante.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah melantik tujuh orang sebagai anggota Komisi Nasional Disabilitas (KND) di Istana Negara pada Rabu (1/12/2021).
Joko Widodo mengambil sumpah jabatan keanggotaan Komisi Nasional Disabilitas (KND) yang merupakan keanggotaan pertama dari komite yang baru dibentuk itu.
Pelantikan keanggotaan KND dilakukan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 53/M Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komisi Nasional Disabilitas. Adapun nama-nama para anggota KND yang dilantik tersebut adalah:
1. Dante Rigmalia, sebagai Ketua merangkap Anggota;
2. Deka Kurniawan, sebagai Wakil Ketua merangkap Anggota;
3. Eka Prastama Widiyanta, sebagai Anggota;
4. Kikin Purnawirawan Tarigan Sibero, sebagai Anggota;
5. Fatimah Asri Mutmainah, sebagai Anggota;
6. Jonna Aman Damanik, sebagai Anggota; dan
7. Rachmita Maun Harahap, sebagai Anggota.
