parboaboa

Pangir Laris Manis Jelang Ramadan, Pedagang di Siantar Raup Untung

Krisna | Daerah | 22-03-2023

salah satu pedagang pangir di Pasar Horas Jaya, Kota Pematang Siantar. (Foto: PARBOABOA/Krisna)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Ramadhan 1444 Hijriyah tinggal satu hari lagi. Berbagai kegiatan dilakukan umat Islam untuk menyambut bulan penuh berkah. 

Di antaranya membasahi rambut dengan pangir, campuran rempah-rempah yang memiliki aroma wewangian.

Mandi pangir atau marpangir, memberikan motivasi bagi sebagian besar umat Islam dalam menjalani puasa, selain untuk melestarikan tradisi warisan leluhur. 

Penjual pangir dan bunga tabur untuk ziarah menggelar lapak usahanya di tepi jalan pusat Kota Pematang Siantar, seperti, di Jalan Sutomo, Jalan Merdeka, dan Jalan Dr Wahidin.

Pedagang bahan-bahan rempah di Pasar Horas, Ernawati (45) menuturkan bahwa sehari jelang bulan Ramadan banyak umat Muslim yang membeli pangir. Pangir ia jual seharga Rp 7 ribu hingga Rp 25 ribu. Sementara bunga tabur ziarah ia jual Rp 5 ribu per 2 ikat. 

"Tahun ini yang membeli pangir lebih banyak dari tahun sebelumnya. Karena dulu ada COVID-19 yang membeli sedikit. Tahun ini ramai pembeli. Khususnya pangir, karena banyak yang pembeli pangir digunakan untuk mereka mandikan," katanya kepada Parboaboa, Rabu (23/03/2023).

Dalam satu hari ini Erna bisa menjual 300 kantong bunga tabur untuk ziarah.

“Tahun lalu, awal virus corona datang, ziarah kubur dianjurkan untuk tidak dilaksanakan. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona. Penjualan pun turun drastis lah, banyak bunga terbuang. Tapi sekarang hasil jualan kami lumayan, sudah ramai pembeli sejak dua hari kemarin. Keuntungan bisa sampai 70 persen jauh dari tahun lalu,” jelasnya.

Pedagang bunga musiman, Shinta (54) mengatakan bunga yang dijualnya laris manis dibeli para peziarah. Tahun ini sangat berbeda dibandingkan tahun lalu.

“Tahun lalu, awal virus corona datang, ziarah kubur dianjurkan untuk tidak dilaksanakan. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona. Penjualan pun turun drastis lah, banyak bunga terbuang. Tapi sekarang hasil jualan kami lumayan, sudah ramai pembeli sejak dua hari kemarin. Keuntungan bisa sampai 60 persen jauh dari tahun lalu,” katanya.

Pedagang bunga di sekitar Pasar Horas Pematang Siantar mengaku berjualan hingga malam hari karena ramainya pembeli.

"Penjualan bunga dan pangir tahun ini membuat pendapatan lebih baik dibanding tahun lalu," katanya 

Menurut Shinta, bunga yang paling diminat pembeli adalah bunga krisan karena harganya Rp 15 ribu per ikat.

Harga bunga yang ia tawarkan sangat beragam. Bunga yang paling diminati pembeli adalah aster putih seharga Rp 25 ribu per 3 tangkai. Selain itu ada juga bunga mawar, sedap malam, dan lainnya.

Dia menjelaskan bahwa bunga-bunga dijual berasal dari Berastagi dan Kabanjahe. 

Pembeli pangir, Mina (35) mengatakan bahwa ia sering membeli kebutuhan yang diperlukan untuk bulan puasa.

"Saya beli kebutuhan menjelang puasa seperti daun pangir dan jeruk purut, biasanya itu sudah satu paket. Tapi kadang saya beli terpisah. Kali ini saya hanya beli 4 ikat daun pangir," ujarnya.

Editor : Aulia Afrianshah

Tag : #pangir    #ramadhan    #daerah    #pedagang    #pematang siantar    #tradisi leluhur    #berita sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU