PARBOABOA, Medan - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara siapkan Rp8,8 miliar untuk dibagikan ke 30.672 warga miskin di 33 kabupaten/kota dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumut, Basarin Yunus Tanjung mengatakan, besaran BLT yang akan diterima perorang Rp360 ribu, di mana akan dibagi ke penerima manfaat perbulan nya Rp130 ribu sepanjang Oktober-Desember 2022.
"Kalau memenuhi target 30.672 penerima manfaat, berarti sekitar Rp8,8 Miliar. Semoga bisa tuntas semuanya, terutama menjelang akhir tahun dan awal tahun," jelas Basarin, Kamis, (17/11).
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Arief S Trinugroho menjelaskan, penyaluran bantuan tersebut sebagai upaya menekan dampak inflasi dan menyelesaikan persoalan ekonomi yang menimpa masyarakat menengah ke bawah.
Dikatakannya, penyaluran BLT berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 tentang belanja wajib dalam rangka penanganan dampak inflasi di 2022.
"Isinya meminta pemerintah daerah menganggarkan belanja wajib penanganan dampak inflasi. Menyikapi itu, maka Pemprov Sumut mengambil langkah cepat," sebut Sekda.
Arief menjelaskan, persoalan inflasi tidak hanya menimpa Indonesia, tapi juga negara lain termasuk Eropa. Dipicu oleh situasi geopolitik dunia yang mempengaruhi kondisi global.
Diterangkan Arief, Presiden RI dalam pidatonya menyebut ada 48 negara mengalami krisis pangan dan beberapa di antaranya mengalami resesi.
"Negara Turki saja inflasinya mencapai 85 pwrsen. Kita masih di 5 persen. Tetapi kalau tidak kita tangani, bukan tidak mungkin akan seperti negara-negara lain yang inflasinya tinggi," jelas Arief.
Oleh sebab itu, ia berharap penyaluran BLT ini bisa berjalan dengan lancar dan mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan sinkronisasi data penerima manfaat agar tidak terjadi tumpang tindih.