PARBOABOA, Makassar - Banjir yang melanda pemukiman padat penduduk di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, sudah mulai surut pada, Senin (26/12/2022). Diketahui, ketinggian banjir Minggu (25/12/2022) kemarin mencapai 2 meter, kini seiring dengan menurunnya curah hujan, maka ketinggian banjir menjadi 1,5 meter.
Selanjutnya, pasokan logistik terus berdatangan. Tapi berbagai penyakit mulai menyerang sejumlah pengungsi. Salah satunya pengungsi di Masjid Al Muttaqin Makkasar. Adapun penyakit yang menerang para pengungsi banjir yakni, demam, flu, gagal-gatal karena kutu air hingga kesulitan buang air besar atau BAB karena keseringan makan-makanan instan dan kurang makan berserat.
Selain itu, tenaga kerja Puskesmas Maccini Sombala, Nuraini Abubakar mengarahkan masyarakat yang terdampak banjir sementara berada di tempat pengungsian untuk tetap menjaga kesehatan dengan memakan makanan berserat.
"Konsumsinya korban bencana kalau bisa ditingkatkan seratnya, karena banyak keluhan kurang BAB. Jika bisa juga diiringi dengan sayur dan buah-buahan," ujar Nuraini yang menangani korban banjir.
Kemudian, pasokan logistik dari sukarelawan juga terus berdatangan. Bantuan logistik mulai dari beras, air, mineral, mi instan dan popok. Nursaidah juga mengatakan saat ini ada 10 lokasi pengungsian yang tersebar di setiap kecamatan terdampak banjir dan sedang dilakukan penanganan kesehatan. Pihaknya mengaku siap melayani setiap pengungsi secara gratis.
Para pengungsi yang terjangkit penyakit itu disebut sedang dalam penanganan. Pihaknya pun mengimbau warga yang mengungsi untuk tidak sungkan mendatangi posko pelayanan kesehatan. Sementara itu, ada 3 kecamatan yang terendam banjir hingga menyebabkan warga mengungsi. Ketiga kecamatan itu ialah Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea dengan total 1.479 orang pengungsi di 23 titik.
Bukan hanya itu, di Kecamatan Manggala, tercatat ada 286 KK terdampak dengan total 1.136 pengungsi. Mereka tersebar di 15 titik pengungsian. Kemudian di Kecamatan Biringkanaya ada 81 KK terdampak dengan 318 orang pengungsi. Posko pengungsian disebar di 7 titik. Dan di Kecamatan Tamalanrea kini ada 10 KK dengan 25 orang pengungsi. Saat ini hanya ada 1 titik pengungsian.