PARBOABOA, Jakarta - Kondisi polusi udara yang semakin buruk di Jakarta menuntut sejumlah langkah taktis pemerintah, salah satunya adalah melakukan modifikasi cuaca.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, rencana modifikasi cuaca di Jakarta telah didiskusikan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut Siti, modifikasi cuaca dengan melakukan percobaan menurunkan hujan rencananya akan dilakukan akhir Agustus di awal September mendatang.
"Kemungkinan tanggal 21, 22, 28 Agustu, kemudian nanti di bulan September tanggal 2, tanggal 5 dan seterusnya," ujar Siti Jumat (18/8/2023).
Sebelumnya, Badan Standardisasi Nasional sudah mengeluarkan standar untuk jenis alat dan penempatan alat dalam melakukan modifikasi cuaca di Jakarta.
Siti menjelaskan, modifikasi cuaca di Jakarta adalah urgen yang harus dilakukan, mengingat kondisi polusi udara di ibu kota saat ini makin memburuk. Pada 13 Agustus 2023, indeks kualitas udara di DKI Jakarta berada di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.
Presiden juga sudah menginstruksikan para menteri untuk segera mengambil langkah rekayasa cuaca dalam mengantasi polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Menurut Jokowi, kualitas udara di wilayah Jabodetabek disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari kemarau, emisi transportasi dan aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur.
Mantan wali kota Solo itu kemudian meminta kementerian/lembaga terkait segara mengambil langkah strategis, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Editor: Andy Tandang