PARBOABOA, Jakarta - Pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk Provinsi Jawa Timur 2024 diperkirakan semakin menarik dan seru.
Pasalnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai memberi bocoran siapa yang akan mereka usung untuk menjadi penantang pasangan incumbent, Khofifah Indar Parawangsa-Emil Dardak.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jatim, Budi Sulistyono menyebut partainya telah mengerucutkan dua kadernya, Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas untuk diusung di Pilkada Jatim 2024, Selasa (30/7/2024) kemarin.
Tri Rismaharini merupakan Menteri Sosial, sedangkan Abdullah Azwar Anas merupakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN-RB) di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya itu, Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini pernah menjadi Wali Kota Surabaya dua periode. Sementara Azwar Anas juga pernah menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, dua periode.
Budi Sulistyono yang akrab disapa Kanang ini menyebut, pengumuman nama calon yang akan diusung PDIP akan dilakukan pada awal Agustus mendatang.
Kanang mengakui, partainya juga menghitung elektabilitas dan kelayakan calon yang akan mereka usung dan layak menjadi penantang petahana. Apalagi elektabilitas Tri Rismaharini, berdasarkan survei Litbang Kompas saat ini sedikit di bawah Khofifah.
Selain mengerucutkan dua nama tadi, PDIP juga akan bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam koalisi melawan Khofifah-Emil.
Diketahui, dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas menyebut elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen, atau berada di posisi teratas dibandingkan tokoh lainnya di Jawa Timur.
Tak hanya itu, Khofifah-Emil juga telah mengantongi surat rekomendasi dari tujuh partai. Yaitu Gerindra, Golkar, PKS, PPP, Demokrat, PSI dan Perindo.
Mengenal Sosok Tri Rismaharini
Dr. (HC) Ir. Hj. Tri Rismaharini, M.T lahir pada 20 November 1961.
Ia ditunjuk menjadi Menteri Sosial pada Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Desember 2020, menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi bantuan sosial COVID-19.
Sebelum menjadi Mensos, Risma pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya periode 2010-2015 dan 2015-2020.
Ia merupakan wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah.
Melansir Wikipedia, Risma juga tercatat sebagai wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pilkada di era reformasi.
Sebagai kepala daerah perempuan pertama di Indonesia, Risma berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.
Ia pernah membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.
Kemudian, Risma juga terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Asosiasi Pemerintah Kota dan Daerah Se-Asia Pasifik (UCLG-ASPAC) untuk masa bakti 2018-2020 menggantikan Gubernur Provinsi Jeju, Korea Selatan, Won Hee-ryong.
Sebelum menjadi wali kota, sarjana jurusan arsitektur di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini pernah menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Kepala Badan Perencanaan di Kota Pahlawan itu.
Siapa Abdullah Azwar Anas?
Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si merupakan seorang politikus yang lahir pada 6 Agustus 1973.
Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia.
Sebelum ditunjuk sebagai MenPAN-RB, Azwar menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) selama 9 bulan.
Ia juga pernah memimpin Banyuwangi selama dua periode, sejak Oktober 2010 hingga Februari 2021.
Sebelum menjabat sebagai bupati, alumnus pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia ini juga pernah menjadi anggota MPR dan DPR.
Ia bahkan menjadi anggota MPR termuda dalam sejarah. Usia Azwar Anas masih 24 tahun saat ia dilantik menjadi anggota MPR.