PARBOABOA, Jakarta - Nilai tukar rupiah pada Rabu (1/3) sore berada di level Rp15.235 per dolar AS, menguat 25 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), menempatkan rupiah di posisi Rp15.250 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau kompak berada di zona hijau, dengan yen Jepang menguat 0,10 persen, baht Thailand menguat 1,12 persen dan peso Filipina menguat 0,63 persen.
Kemudian won Korea Selatan menguat 0,61 persen, yuan China menguat 0,69 persen, dan dolar Singapura menguat 0,39 persen.
Selain itu, mata uang utama negara maju juga tengah berada di zona hijau, tercatat euro Eropa menguat 0,55 persen, poundsterling Inggris menguat 0,54 persen, dan franc Swiss menguat 0,34 persen. Selain itu, dolar Australia menguat 0,51 persen, dan dolar Kanada menguat 0,36 persen.
Menurut analis DCFX Lukman Leong, rupiah menguat di tengah sentimen risiko di pasar dikarenakan ada secercah harapan dari perekonomian China.
"Investor menyambut positif data PMI manufaktur dan service China yang lebih kuat dari perkiraan," ujar Lukman, dikutip Rabu (1/3/2023).
Sedangkan, dari domestik, data inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023 sebesar 5,47 persen year on year (yoy) ikut menopang rupiah.
"Data inflasi Indonesia Februari kurang lebih sejalan dengan ekspektasi pasar," imbuhnya.