PARBOABOA, Jakarta – Beberapa daerah di Provinsi Riau telah meningkatkan kewaspadaaan terhadap potensi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Adapun daerah yang telah menetapkan status siaga darurat karhutla adalah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Bengkalis. Sedangkan untuk wilayah yang baru mempersiapkan penetapan status siaga darurat adalah Pemerintah Kabupaten Siak dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Untuk (status siaga darurat karhutla) Kabupaten Siak dan Kepulauan Meranti memang belum diumumkan secara resmi, tapi mereka sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan Forkopimda setempat untuk memudahkan koordinasi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Muhammad Edy Afrizal dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu (04/03/2023).
Kepala Pelaksana BPBD menyatakan jika posko-posko pengendalian kebakaran hutan dan lahan sudah dibentuk di dua kabupaten tersebut.
Di sisi lain, Gubernur Riau telah menetapkan wilayahnya darurat kebakaran hutan dan lahan sejak 13 Februari hingga 30 November 2023.
Untuk itu, ia mengerahkan pembentukan dan pengaktifan posko satuan tugas karhutla tingkat kabupaten/kota hingga desa. Kemudian, pihak Gubernur Riau juga telah melakukan deteksi dini titik panas, patroli rutin, penyuluhan, dan pengarahan seluruh sumber daya guna mendukung upaya pencegahan serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Lebih lanjut, untuk mendukung upaya tersebut, pihak BPBD mengajukan 10 helikopter ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Permintaan itu bukan tanpa alasan, pasalnya, sejak awal Januari hingga pertengahan Februari 2023, BPBD mengatakan jika luas lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Riau mencapai 12,55 hektar.