PARBOABOA – Hingga saat ini, tanda inverted cross atau salib terbalik masih mendapatkan atensi lebih oleh masyarakat, karena kontroversial yang dimilikinya.
Simbol ini adalah variasi dari salib biasa yang sering diasosiasikan dengan agama Kristen Protestan dan Katolik, namun posisinya terbalik sehingga bagian atasnya menunjuk ke bawah dan bagian bawahnya menunjuk ke atas.
Arti dan interpretasi dari salib ini memiliki banyak konotasi, tergantung pada perspektif dan konteks budaya.
Dalam tradisi agama Katolik, arti salib terbalik, yang juga dikenal sebagai "Salib Santo Petrus" atau "Salib St. Peter," adalah salah satu simbol yang memiliki makna mendalam dan bersejarah, serta berkaitan langsung dengan Santo Petrus, seorang rasul penting di ajaran Kekristenan.
Sementara itu, banyak juga orang yang mengaitkan simbol ini memiliki kaitan erat dengan satanisme.
Dalam hal ini, salib yang terbalik kerap disebutkan sebagai lambang anti Kristus maupun Kristen.
Lantas, apa sebenarnya makna dari simbol satu ini? Berikut penjelasan lengkapnya yang telah Parboaboa rangkum dari berbagai sumber.
Arti Salib Terbalik dalam Agama Katolik
Seperti agama lainnya, dalam agama katolik ada beberapa simbol yang terdapat didalamnya. Namun, tak semua penganutnya memahami arti dari simbol itu. Salah satunya adalah arti tanda salib yang terbalik.
Agama Katolik sendiri berawal saat Yesus lahir di kota Betlehem. Setelah itu, agama ini diakui oleh kaisar Romawi pada tahun 380 Masehi dan terus berkembang hingga saat ini. Agama ini pun menjadi salah satu agama dengan penganut terbesar di dunia.
Dalam agama Katolik lambang salib terbalik artinya erat dengan salah satu rasul yakni Santo Petrus. Petrus sendiri merupakan pemimpin para rasul dan merupakan paus yang pertama.
Nama asli rasul besar ini sebenarnya adalah Simon. Namun, Yesus mengubahnya menjadi Petrus.
Origen, seorang cendekiawan dari Aleksandria, adalah orang pertama yang menyampaikan cerita bahwa Santo Petrus disalibkan dengan posisi kepala di bawah.
Ia mengatakan bahwa Santo Petrus meminta untuk menderita dengan cara tersebut sebagai bentuk penghormatan dan kerendahan hati kepada Yesus Kristus.
Suatu ketika, Santo Petrus menjadi uskup di Antiokhia. Pada saat itu Kaisar Claudius berkuasa di Roma, Petrus datang ke Antiokhia dan mengusir Simon Magus.
Selama dua puluh lima tahun, Santo Petrus memimpin tahta suci di sana, menjadi saksi kebenaran dan ajaran Kristus bagi umat di kota tersebut.
Namun, pada akhirnya, masa pemerintahan Nero datang dan Santo Petrus menghadapi penganiayaan yang kejam. Dia dihukum mati dengan cara disalib sebagai bentuk martir dalam pengabdiannya kepada Tuhan.
Dengan rendah hati dan sungguh-sungguh mengikuti jejak Kristus, Santo Petrus meminta untuk disalibkan dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.
Hal ini karena, dirinya merasa tidak layak untuk mati dengan cara yang sama seperti Juruselamatnya, Yesus Kristus.
Bahkan dalam Injil Yohanes, Yesus juga sudah berbicara tentang jenis kematian yang akan diderita Petrus:
Yohanes 21:18 yang berbunyi, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki."
Yohanes 21:19 yang berbunyi, “Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Sebagai penerus Santo Petrus, Paus juga menggunakan salib yang terbalik sebagai simbol peringatan akan nilai-nilai kerendahan hati dan pengabdian Santo Petrus.
Penggunaan salib ini dalam konteks Santo Petrus tidak bermaksud untuk mengubah atau menggugah maknanya, melainkan merupakan penghormatan kepada rasul yang penuh kesetiaan kepada Kristus.
Selain itu, simbol salib yang terbalik juga tidak memiliki kaitan dengan praktik-setan seperti yang sering dihubungkan dengan inverted cross yang digunakan dalam kelompok Satanis.
Salib Terbalik Artinya dalam Satanisme
Arti salib terbalik juga kerap dihubungkan dengan Satanisme (pemujaan kepada setan) terutama dalam lingkup musik aliran heavy metal, death metal, dan black metal.
Beberapa tokoh terkenal, termasuk artis seperti Lady Gaga, pernah menggunakan simbol ini dalam karya mereka, yang kemudian menimbulkan kesalahpahaman dan asumsi yang tidak tepat terkait penganut satanisme.
Lantas mengapa ada salib yang terbalik dipakai oleh kelompok Satanis?
Pendeta dari Amerika bernama La Vey, salah seorang pelopor kelompok satanisme mengatakan, simbol salib terbalik yang digunakan oleh kelompok gereja setan atau satanic cChurch tak sama dengan salib yang ada pada Katolik.
Dengan kata lain salib yang digunakan “serupa tetapi tak sama”, terutama dari makna historis dan makna spiritualnya. Salib yang digunakan oleh kelompok gereja Setan terjadi sekitar abad ke 18.
Sementara inverted cross yang digunakan oleh Santo Petrus telah ada sejak abad pertama.
Perlu dicatat bahwa kelompok Satanis tidak terdiri dari satu aliran tunggal, melainkan beragam aliran atau kelompok yang memiliki keyakinan dan praktik yang berbeda-beda.
Beberapa kelompok mungkin menggunakan simbol salib terbalik sebagai simbolisasi pemujaan terhadap entitas atau simbol-simbol yang dikaitkan dengan setan, sementara yang lain mungkin menggunakannya sebagai bentuk perlawanan atau simbolisasi kebebasan dari norma-norma agama Kristen.
Penggunaan inverted cross ini sebenarnya untuk mengecohkan umat Kristiani terutama umat Katolik.
Kenapa Orang Kristen Takut Salib Terbalik?
Melihat dari artinya salib terbalik, orang Kristen seringkali takut atau merasa terganggu karena simbol ini dianggap memiliki makna negatif atau anti-Kristen.
Adapun beberapa alasan kenapa orang Kristen takut salib terbalik sebagaimana telah dilansir dari berbagai sumber yaitu:
Konotasi Satanisme dan Okultisme
Inverted cross seringkali dihubungkan dengan praktek okultisme dan kepercayaan-kepercayaan Satanisme.
Dalam konteks ini, simbol ini dianggap mewakili kuasa jahat dan pemberontakan terhadap ajaran agama Kristen, yang merupakan agama mayoritas bagi orang Kristen.
Asosiasi dengan Pemujaan Setan
Beberapa kelompok atau individu yang terlibat dalam pemujaan setan atau kepercayaan-kepercayaan mistik mungkin menggunakan inverted cross sebagai simbol untuk menyatakan afiliasi mereka dengan kekuatan gelap dan setan.
Hal ini membuat orang Kristen merasa tidak nyaman dan takut terhadap simbol tersebut.
Penolakan terhadap Ajaran Agama Kristen
Bagi sebagian orang, penggunaan salib yang terbalik adalah bentuk penolakan atau oposisi terhadap ajaran agama Kristen.
Simbol ini bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap doktrin gereja atau norma-norma agama yang dianggap mengikat.
Pengalaman Kultural atau Media
Takut terhadap salib terbalik juga bisa dipengaruhi oleh pengalaman kultural atau paparan melalui media.
Dalam beberapa konteks, simbol ini mungkin digambarkan sebagai simbol kejahatan atau kekuatan jahat, yang kemudian menciptakan asosiasi negatif pada orang Kristen.
Seperti dikutip dari Chirstianity.com, inverted cross seringkali dihadirkan dalam film-film Hollywood seperti Rosemary's Baby dan The Conjuring, di mana simbol ini dikaitkan dengan aktivitas setan dan kejahatan secara keseluruhan untuk menghadirkan sensasi menegangkan bagi para penonton.
Itulah beberapa penjelasan mengenai arti dan kenapa orang kristen takut salib terbalik. Penting untuk diingat bahwa takut atau merasa terganggu oleh simbol salib ini adalah respons individual dan bisa berbeda-beda bagi setiap orang Kristen.
Beberapa orang mungkin tidak merasa terpengaruh atau takut terhadap simbol ini, sementara yang lainnya mungkin merasa sangat sensitif terhadap makna dan interpretasi yang terkait dengannya.
Sebagai penutup, arti tanda salib terbalik adalah sebuah cermin dari kerendahan hati dan pengorbanan Santo Petrus, salah satu rasul penting dalam agama Kristen.
Simbol ini tidak terkait dengan pandangan negatif atau antikristus, melainkan sebagai penghormatan kepada kehidupan dan martir Santo Petrus yang setia mengikuti jejak Kristus. Semoga ulasan kami dapat menjawab rasa penasaranmu!