parboaboa

Burung Merak: Asal, Habitat, Ciri dan Perkembang Biakannya

Olivia | Pendidikan | 17-02-2023

Burung merak (Foto: Parboaboa/Olivia)

PARBOABOA – Dari sekian banyak spesies burung di dunia, burung merak menjadi salah satu burung yang paling terkenal karena keindahan bulunya. Kecantikannya tersebut mampu menghipnotis setiap orang yang melihat.

FYI, burung merak pernah menjadi bagian dari mitologi Yunani. Bangsa Yunani menganggap bahwa burung ini sebagai simbol keadilan. Beda hal dengan bangsa Yahudi Ashkenazi, burung merak emas dipercaya sebagai simbol kreativitas.

Banyak yang penasaran dengan asal, ciri khusus hingga proses perkembang biakan burung yang satu ini. Kamu tidak perlu khawatir, Parboaboa telah merangkum informasi seputar burung merak. Yuk disimak.

Asal dan Habitat Burung Merak

Merak betina (Foto: Parboaboa/Olivia)

Burung merak berasal dari berbagai negara. Berdasarkan asal dan habitatnya, burung merak dibagi menjadi tiga spesies, yakni:

Pavo cristatus

Pavo cristatus atau merak India berasal dari India. Namun habitat lainnya dapat ditemukan dibeberapa negara lain, seperti Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Burung ini juga sempat ditemukan di Bangladesh, akan tetapi kemungkinan besar semuanya telah punah.

Selain dikenal dengan nama merak India, burung ini juga kerap dipanggil sebagai merak biru karena sebagian besar bulunya berwarna biru gelap mengilap

Pavo muticus

Habitat asal Pavo muticus atau merak hijau adalah Republik Rakyat Tiongkok, Indocina, hingga Indonesia. Dahulu burung dengan bulu terindah ini juga ditemukan di India, Bangladesh dan Malaysia. Akan tetapi keberadaannya sudah punah.

Selain memiliki bulu berwarna hijau keemasan, merak hijau ternyata lebih pandai terbang dibanding kedua spesies burung lainnya

Afropavo congensis

Spesies yang terakhir adalah Afropavo congensis atau sering dipanggil merak kongo. Unggas yang satu ini hanya bisa ditemukan di Afrika. Warna burung merak Kongo yang paling menonjol yakni biru gelap dengan gradasi warna hijau dan ungu mengilap.

Burung endemik Republik Demokratik Kongo ini juga sering dipanggil merak hitam karena dari kejauhan warna bulunya tampak seperti warna hitam.

Selain ketiga spesies tersebut, para peneliti melakukan rekayasa genetika terhadap warna asli aves ini. Penelitian tersebut berhasil sehingga terciptalah spesies baru, yakni burung merak putih. Seluruh bulu burung merak ini berubah dari aslinya menjadi putih.

Ciri-ciri Burung Merak

Merak putih (Foto: Parboaboa/Olivia)

Tidak hanya warnanya saja , pemilik nama ilmiah Phasianinae juga memiliki ciri khusus lainnya untuk setiap spesies. Berikut beberapa ciri-ciri burung merak.

1. Burung merak biru jantan memiliki panjang tubuh mencapai 230 cm. Untuk penutup ekornya yang panjang berwarna hijau metalik. Pada bagian kepalanya terdapat jambul seperti mahkota berbentuk kipas berwarna biru.

Semetara ukuran betinanya lebih kecil dengan bulu yang tidak mengilap. Bulu burung merak biru betina justru lebih cokelat kehijauan dan bergaris-garis hitam tanpa bulu penutup ekor.

2. Ukuran burung merak hijau jauh lebih besar dibanding yang lain. Panjang tubuhnya mencapai 300 cm dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya juga terdapat jambul tegak yang mirip dengan burung merak lainnya.

Warna bulu burung merak betina lebih hijau keabu-abuan dengan ukuran tubuh yang juga lebih kecil dibanding jantannya.

3. Burung merak dengan ukuran tubuh terkecil adalah merak hitam atau merak kongo. Panjang tubuh merak jantan hanya mencapai 70cm dengan jambul tegak berwarna putih, serta kulit leher yang kemerahan.

Ukuran tubuh betinanya juga jauh lebih kecil dan jambul yang di atas kepalanya berwarna coklat.

Perkembang Biakan Burung Merak

Ilustrasi perkembang biakan burung merak (Foto: Parboaboa/Olivia)

Selayaknya aves pada umunya, burung merak berkembang biak secara ovipar. Ovipar adalah perkembang biakan hewan dengan cara bertelur.

Saat masuk musim kawin, merak jantan akan mencoba merayu betinanya dengan cara memamerkan bulu ekornya yang indah. Tidak hanya sekedar memamerkan bulu ekornya, merak jantan juga akan menggetar-getarkannya sembari membusungkan dadanya.

Jika burung betina tertarik, maka proses kawin berlanjut sampai menghasilkan telur. Telur-telur tersebut akan dierami burung merak betina selama 28 hari.

Agar tetap bertahan hidup, aves dari famili Phasianidae memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput atau dedaunan, aneka serangga kecil, dan cacing.

Perlu kamu ketahui, burung merak sudah mulai punah. Agar kita dan anak cucu nantinya bisa tetap melihat burung cantik ini, marilah sama-sama melestarikannya. Stop perburuan liar.

Itulah informasi seputar burung merak yang harus kamu ketahui. Kamu juga bisa menemukan artikel fauna lain di Parboaboa.

Editor : Lamsari Gulo

Tag : #burung merak    #merak putih    #pendidikan    #fauna    #burung    #ovipar   

BACA JUGA

BERITA TERBARU