PARBOABOA, Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menggelar operasi penangkapan terduga teroris di Sulawesi Tengah, Bekasi (Jawa Barat), dan Kalimantan Timur pada Sabtu (14/5) lalu.
Brigjen Ahmad Ramadhan selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri mengatakan para tersangka merupakan pendukung Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Densus 88 AT Polri menangkap 24 tersangka teroris kelompok MIT Poso. Pendukung MIT Poso dan ISIS," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (16/5).
Ramadhan menjelaskan 22 tersangka diamankan di wilayah Sulawesi Tengah. Sementara, satu tersangka lainnya di Bekasi, dan yang terakhir di Kalimantan Timur.
"24 ditangkap para pendukung MIT Poso dan ISIS. 22 di Sulteng, satu di Bekasi dan satu di Kaltim," katanya.
Akan tetapi, Ramadhan belum menjelaskan lebih rinci mengenai peran ataupun kronologi penangkapan para tersangka teroris. Ia hanya menyebut bahwa para tersangka tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik.
Sebagai informasi, MIT adalah sebuah kelompok militan yang bekerja di wilayah pegunungan Poso, Parigi Moutung, dan Sigi. Ali Ahmad atau yang biasa disebut Ali Kalora merupakan sosok yang memimpin MIT saat ini.
Ali Kalora diketahui telah tewas tertembak dalam kontak senjata pada Sabtu (18/9) lalu. Saat ini, penyidik masih memburu satu orang yang merupakan mujahid dari kelompok tersebut.
Polisi mencatat Ali Kalora memiliki 10 kasus pembunuhan dan pembakaran semasa dirinya menjadi buronan. Adapun ali Kalora tercatat memimpin MIT Poso pada 2016 setelah Santoso yang merupakan pemimpin sebelumn Ali Kalora meninggal dunia.