PARBOABOA, Jakarta – Pergelaran G20 akan dilangsungkan tahun ini pada Oktober – November 2022 mendatang dan akan berlokasi di Bali. G20 ini diharapkan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuaannya mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Sebelum G20 ini dimulai pemerintah pun terus berinovasi menyiapkan segalah hal yang dibutuhkan mengingat Indonesia kali ini yang menjadi Tuan Rumah.
Beberapa agenda juga telah disiapkan dengan matang, Salah satunya agenda pendidikan. Dalam agenda pendidikan ini, pemerintah telah menyiapkan 4 agenda pendidikan prioritas yang nantinya akan dibahas dalam Kelompok Kerja Pendidikam Pada Presidensi G20 2022.
Iwan Syahril selaku DIRJEN Kemendikbud Ristek mengatakan, ada 4 prioritas agenda pendidikan, yakni:
- Prioritas pertama adalah solidaritas dan kemitraan. Menurutnya agenda tersebut sangat erat kaitannya dengan budaya gotong royong Indonesia.
“kami hanya ingin menggunakan kearifan budaya negara kami untuk membantu membayangkan kembali masa depan. Kami percaya sastu-satunya cara untuk maju dan mengatasi masalah pendidikan global adalah dengan saling mendukung dan berkolaborasi,” ucap Iwan.
- Kedua, pendidikan berkualitas yang universal. Agenda pendidikan berkualitas yang universal berangkat dari tantangan mendorong pemerataan akses dan mutu pendidikan di semua jenjang, terutama bagi kelompok rentan pasca pemulihan Covid-19.
Agenda ini juga merumpakan bentuk penegasan komitmen Indonesia guna mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua.
- Ketiga, pengembangan teknologi digital dalam pendidikan. Dalam hal ini, Iwan mengatakan Kemendikbud Ristek ingin mempertajam diskusi dan solusi bagaimana teknologi digital dapat menjawab permasalahan akese, kualitas, dan keadilan sosial dalam pendididkan.
- Keempat, masa depan pekerjaan pasca Covid-19. Terkait agenda ini Kemendibud Ristek meyakini kebutuhan dunia kerja pasca pandemi berubah. Oleh karena itu, dunia harus memikirkan kembali bagaimana pendidikan dapat menjawab tantangan di masa depan.
Presidensi G20 Indonesia menjadi signifikan karena RI menggelar estafet kepemimpinan dalam forum kerja sama 19 negara dan Uni eropa jelas Iwan menambahkan. Oleh karena itu, Kemendikbud Ristek mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan saling membantu guna bersama-sama pulih pasca pandemi.
“Selama masa Presidensi ini, Indonesia akan menunjukkan bagaimana budaya gotong royong dapat menginspirasi dunia untuk bersama-sama pulih dari pandemi, bergerak maju, dan membangun kembali dunia yang lebih baik,” tutur iwan.