PARBOABOA, Jakarta – Mulai tahun 2022, sekolah dapat memilih kurikulum nasional dari tiga opsi kurikulum yang disediakan, yakni Kurikulum 2013, Kurikulum darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe.
Hal ini bertujuan untuk memulihkan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Sebab berdasarkan riset, pandemi Covid-19 telah menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan.
Kemendikbud Ristek melalui Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo menjelaskan bahwa rencana penawaran kurikulum baru ini nantinya akan lebih berfokus pada materi yang esensial dan tidak terlalu padat materi.
"Jadi bukan sekadar kejar tayang materi yang ada di buku teks," ujar Anindito Aditomo di akun Instagram pribadinya.
Kurikulum Prototipe
Meski bersifat opsional, sekolah dapat menggunakan Kurikulum Prototipe sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran. Kurikulum ini juga sudah diujicobakan pada 2500-an sekolah di seluruh Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak.
"Kurikulum Prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022 karena pada tahun 2022 sifatnya opsional. Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran," kata Anindito, Senin (20/12).
Kurikulum Prototipe sengaja dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa, terutama pada jenjang SMA.
Artinya, kurikulum ini akan memberi kesempatan bagi siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.
Selain itu, Kurikulum Prototipe akan menghilangkan jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Jadi, siswa dapat mengambil mata pelajaran yang sesuai dengan tujuannya.
"Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil Matematika lanjutan dan Fisika lanjutan, tanpa mengambil Biologi. Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, Bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana kariernya," jelas Anindito.
Meski bisa meramu sendiri, kombinasi mata pelajaran yang diambil siswa nantinya tetap akan melibatkan peran guru BK.
Gambaran Kurikulum Prototipe
Mendikbud Ristek telah memberikan gambaran untuk memahami kurikulum prototipe. Berikut daftar beberapa poin yang ada di dalam kurikulum prototipe.
1. Kelas X
Siswa yang duduk di kelas X akan mengikuti mata pelajaran umum yang sama dengan di bangku SMP. Di sini, sekolah dapat menentukan pengorganisasian pembelajaran IPA atau IPS.
Contoh:
- Muatan IPA/IPS terintegrasi. Misal, mapel Fisika, Kimia, dan Biologi dipadukan dalam satu tema menjadi problem-based learning (pembelajaran berbasis masalah).
- Muatan IPA/IPS bergantian diajarkan di blok waktu terpisah. Jadi, Fisika, Kimia, dan Biologi dipisah jam pelajarannya, diikuti unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan IPA/IPS tersebut.
- Muatan IPA/IPS diajarkan paralel, misalnya mapel Fisika, Kimia, dan Biologi diajarkan secara reguler di jam pelajaran yang sama setiap minggu. Lalu, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri dari integrasi muatan IPA/IPS tersebut
Proporsi beban belajar di SMA terdiri dari pembelajaran intrakurikuler dan 25-33% proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Mata pelajaran Kelas X
- Pendidikan Agama/Kepercayaan dan Budi Pekerti (sesuai keyakinan dan kepercayaan)
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- IPA: Fisika, Kimia, Biologi
- IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi
- Bahasa Inggris
- Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
- Informatika
- Pilihan (minimal 1): Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, Prakarya
- Muatan Lokal
2. Kelas XI dan XII
Siswa yang duduk di kelas XI dan XII tidak akan merasakan lagi jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Mereka akan dibagi menjadi 5 kelompok utama, yakni:
- Kelompok mapel umum (wajib diikuti semua semua siswa SMA)
- Kelompok mapel Matematika dan IPA (MIPA), (wajib menyediakan minimal 3 mapel di kelompok ini)
- Kelompok mapel IPS, wajib menyediakan minimal 3 mapel di kelompok ini)
- Kelompok mapel Bahasa dan Budaya (dibuka sesuai sumber daya yang tersedia di SMA)
- Kelompok mapel Vokasi dan Prakarya: capaian pembelajaran mapel Vokasi dikembangkan SMA bersama dunia kerja, dan sesuai dengan potensi/kebutuhan sumber daya manusia di SMA.
- Sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan dapat membuka kelompok mapel Seni dan Olahraga sesuai sumber daya di SMA.
Mata pelajaran Kelas XI dan XII
Mata Pelajaran Umum:
- Pendidikan Agama/Kepercayaan dan Budi Pekerti (sesuai keyakinan dan kepercayaan)
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Bahasa Inggris
- Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
- Sejarah
- Pilihan (minimal 1): Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari
Kelompok Mata Pelajaran:
- MIPA: Fisika, Kimia, Biologi, Informatika, Matematika tingkat lanjut
- IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi
- Bahasa dan budaya: Bahasa Indonesia tingkat lanjut, Bahasa Inggris tingkat lanjut, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Prancis
- Vokasi dan Prakarya: Prakarya, Membatik, Servis Elektronik, Desain Grafis, dan lain-lain sesuai sumber daya tersedia
- Muatan Lokal
Itulah gambaran dari kurikulum baru 2022 yang mungkin akan diterapkan di sekolah mu. Namun, perubahan kurikulum bukanlah hal yang perlu ditakutkan. Selamat Belajar!