PARBOABOA, Jakarta – Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana menyebut gerakan percepatan konservasi tanah dan air pada awal tahun 2023 menargetkan tanam 120.000 bibit dari berbagai jenis tanaman atau pohon.
Hendra berharap target tersebut dapat selesai sebelum musim hujan berakhir agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.
“Kemarin kami mengumpulkan pihak terkait dengan tim percepatan gerakan konservasi tanah dan air, tujuannya adalah mensinergikan kegiatan yang sudah dilaksanakan tahun 2022 dan mempercepat lagi gerakan penanaman sampai berakhirnya musim hujan dan penanaman bulan Februari 2023,” kata Hendra dalam keterangannya di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (11/01/2023).
Adapun dari 120.000 bibit itu, kata Hendra, telah tertanam sekitar 79.144 bibit dengan jenis bibitnya adalah pohon buah alpukat, kelengkeng, durian, jambu, serta tanaman konservasi seperti bambu dan yang lainnya.
Lebih lanjut, Hendra menyebut, kegiatan konservasi ini terutama menyasar lahan milik pribadi yang akan diberikan tanaman kopi oleh Dinas Pertanian, kemudian lahan-lahan milik desa yang tanahnya belum tertanami.
Selain itu, ada turus-turus sungai hingga lahan-lahan kritis yang sulit untuk ditanam, seperti tebing dan wilayah lainnya.
“Kemudian kegiatan konservasi kabupaten ini utamanya yang kami lakukan untuk turus-turus sungai, lahan-lahan kritis yang sulit ditanami misalnya di tebing-tebing sehingga perlu melibatkan relawan,” papar Hendra.
Sementara itu, untuk saat ini, Kabupaten Temanggung memiliki sekitar 10.218 hektare lahan kritis yang tersebar di 64 desa.