PARBOABOA, Jakarta – Berdasarkan keterangan dari IQAir (air quality index), kualitas udara di Jakarta pada Rabu, 19 Juli 2023 tidak sehat.
Indeks kualitas udara Jakarta per siang ini berada di angka 156 yang menunjukan bahwa udara di Ibu Kota terbilang masih mengkhawatirkan.
Pasalnya, indeks kualitas udara yang baik itu berada di angka 0-50, sedangkan AQI di atas 300, maka dianggap berbahaya.
Dilansir dari iqair.com pada 10.22 WIB, kualitas udara Jakarta polutan utamanya masih berada di PM 2,5. Oleh karenanya, masyarakat Ibu Kota dianjurkan untuk menghindari aktivitas di luar rumah.
Kemudian, mengenakan masker saat berada di luar rumah, menutup jendela untuk menghindari udara kotor dari luar serta menyalakan penyaring udara.
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13.2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” tulis IQAir, Rabu.
Adapun indeks kualitas udara di Ibu Kota itu didapat dari 22 kontributor yang berasal dari stasiun pemantauan.
Selain itu, IQAir juga menggunakan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta US Department of State.
Siang ini, Jakarta berada di rangking ke-3 kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Di mana, urutan pertama ditempati oleh Dubai, Uni Emirat Arab.
Sementara itu, jika berdasarkan ranking di Indonesia, Jakarta menempati urutan ket-4 dengan indeks 158.
Adapun urutan pertema kota dengan polusi tertinggi ditempati oleh Tangerang Selatan dengan indeks kualitas udara 187, disusul Pasarkemis, Jawa Barat 165 dan Cileungsir, Jabar dengan indeks 161.
Editor: Maesa