PARBOABOA, Jakarta - Perekonomian global sedang dihadapkan pada tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, akibat konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel, serta perang Rusia dan Ukraina.
Konflik itu, berpotensi mengurangi hubungan ekonomi antara negara, perdagangan, pembagian informasi, teknologi, dan hubungan pasar keuangan.
Jika situasi di Timur Tengah terus meningkat, akan menyebabkan perpecahan yang lebih besar di kawasan tersebut.
Selain itu, dukungan AS yang kuat terhadap Israel berpotensi mendorong negara-negara lain, seperti Tiongkok, Rusia, dan Iran, untuk mengambil sikap yang menentang Israel.
Hal ini bisa merusak hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara itu sendiri.
Dampaknya mungkin termasuk meningkatnya inflasi global dan suku bunga di seluruh dunia, yang pada akhirnya dapat memperburuk pertumbuhan ekonomi global.
Solusi untuk Indonesia
Menurut Pakar Kebijakan Publik, Achmad Nur Hidayat, dalam menghadapi ketidakpastian global yang disebabkan oleh konflik di Timur Tengah, Indonesia perlu memperkuat ekonomi domestiknya dengan fokus pada pengembangan sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur, pendidikan, dan teknologi.
"Investasi di sektor-sektor itu akan meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi Indonesia, sehingga mampu bersaing di pasar global," ujar Achmad kepada PARBOABOA, Rabu (1/11/2023).
Menurutnya, diversifikasi pasar ekspor juga menjadi bagian penting untuk mengurangi ketergantungan pada negara-negara tertentu.
Artinya, dengan memperluas pasar ekspor, Indonesia dapat melindungi diri dari dampak negatif ketidakstabilan geopolitik di negara-negara tujuan ekspor utama.
Selanjutnya, kata dia, ketahanan pangan juga perlu ditingkatkan dengan memperkuat sektor pertanian dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Hal ini akan membantu Indonesia mengatasi tantangan yang mungkin timbul akibat perang Timur Tengah atau gangguan pasokan pangan global," kata Achmad.
Kemudian, Achmad berpesan bahwa Indonesia harus meningkatkan kerja sama regional dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, karena akan memperkuat ekonomi regional dan menciptakan pasar yang lebih besar.
Adapun, kerja sama ini dapat mencakup berbagai aspek seperti perdagangan, investasi, dan pengembangan teknologi.
"Meskipun begitu, kerja sama regional dapat menjadi suatu tantangan jika negara-negara Asia Tenggara tidak bersatu dalam mengecam pendudukan Israel di Palestina," ungkapnya.
Oleh karena itu, dengan mengambil langkah-langkah ini, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh ketidakstabilan geopolitik dan dapat memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.