PARBOABOA, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memberikan responnya atas kekhawatiran bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan terkait penjegalan.
Dalam keterangannya di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 1 Juni 2023, Mahfud membantah adanya upaya penjegalan dari pemerintah.
Dia menyebut bahwa hal itu merupakan isu politik dan salah satu dari bagian kontestasi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Mahfud justru menduga bahwa penjegalan bisa saja berasal dari internal poros koalisi pendukung Anies Baswedan.
Oleh karenanya, ia berpesan kepada bacapres yang diusung oleh Partai NasDem itu untuk berusaha tetap solid agar tidak ada penjegalan dari internalnya sendiri.
Menko Polhukam sekali lagi menegaskan bahwa tidak ada upaya penjegalan dari pemerintah. Ia mengatakan jika pihaknya bakal melindungi hak-hak Anies sebagai peserta pemilihan umum (pemilu).
Adapun kekhawatiran Anies Baswedan ini muncul usai Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bakal cawe-cawe atau ikut campur dalam urusan politik untuk negara.
Merespon hal tersebut, dalam keterangannya kepada awak media pada Selasa, 30 Mei 2023, Anies mengaku mendapat banyak kekhawatiran dari cawe-cawe Presiden Jokowi ini.
Di mana, Jokowi ingin memastikan perekonomian negara berjalan dengan baik serta agar pemilu bisa berlangsung secara demokratis.
Kekhawatiran itu berupa penjegalan, kriminalisasi, dan tidak netralnya penyelenggaraan pemilu mendatang.
Selain itu, lanjut dia, ada juga kekhawatiran terjadinya kecurangan dalam pemilu hingga capres, caleg maupun partai yang mungkin mendapat perlakuan tidak adil.