Krisna | Pendidikan | 12-09-2023
PARBOABOA – Dalam dunia sastra dan retorika, terdapat beragam gaya bahasa yang digunakan untuk memperkaya ekspresi dan mengundang pemahaman mendalam dari pembaca atau pendengar. Salah satu gaya bahasa yang menarik untuk dikaji adalah majas litotes atau perbandingan.
Majas ini mengandung daya tarik tersendiri karena mampu mengungkapkan makna yang kuat melalui pengurangan kata-kata atau penekanan tertentu. Selain itu, sering digunakan dalam berbagai jenis teks dan situasi komunikasi.
Baik dalam pidato, puisi, cerita, atau bahkan percakapan sehari-hari, penggunaan majas litotes dapat memberikan sentuhan khusus dalam ekspresi bahasa. Dengan merendahkan hati atau mengurangi kekuatan ungkapan, majas ini membantu menciptakan efek yang lebih halus atau sopan tanpa menyinggung.
Dalam artikel ini, Parboaboa akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan majas litotes, pengertian, ciri, tujuan, serta memberikan beberapa contoh dari majas tersebut.
Dengan memahami lebih dalam tentang majas ini, anda akan dapat mengenali dan mengaplikasikannya dalam karya tulis atau komunikasi sehari-hari.
Apa itu Majas Litotes? Berdasarkan buku Pintar Sastra Indonesia, karya Damayanti, Majas adalah sebuah gaya bahasa yang memiliki tujuan khusus.
Dalam majas ini, pernyataan yang disampaikan secara sengaja merendahkan kenyataan yang sebenarnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa tujuan dari penggunaan majas ini adalah untuk merendahkan diri sendiri, bukan untuk menyindir orang lain.
Dalam konteks retorika dan gaya bahasa, arti majas litotes adalah sebuah cara untuk mengungkapkan gagasan atau pernyataan dengan cara yang merendahkan maknanya.
Pengurangan atau penekanan dalam majas ini dapat terjadi melalui pengurangan kata-kata atau ekspresi yang digunakan, sehingga mengurangi makna sebenarnya dari pernyataan tersebut.
Mengacu pada buku Majas, Pantun, dan Puisi: Sebuah Panduan Pintar, yang ditulis oleh Uli Nuha Masruchin dan diterbitkan pada 2007 akan memberikan beberapa ciri-ciri majas perbandingan yang digunakan dalam percakapan sehari-hari dan segi tulisan, antara lain
Salah satu ciri utama pengertian majas litotes dan contohnya adalah pengurangan makna dalam pernyataan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata negatif seperti "tidak," "bukan," atau "belum," atau dengan merangkai kata-kata secara ringkas. Pengurangan makna ini menciptakan kesan kelemahan atau pengecilan dari pernyataan yang disampaikan.
Walaupun litotes mengurangi maknanya secara langsung, namun penggunaanya justru menciptakan penguatan makna tersirat yang lebih kuat. Dengan merendahkan atau mengurangi kekuatan pernyataan, Karena majas ini menciptakan efek yang lebih kuat secara retorika, mempengaruhi emosi dan pemahaman pembaca atau pendengar.
Ciri ciri dari litotes ini sering digunakan untuk menciptakan efek kelembutan dan ironi dalam ungkapan. Dengan merendahkan makna, maka majas litotes contohnya ini dapat menciptakan nuansa yang lebih lembut dan sopan, tetapi juga dapat menyiratkan kebalikan dari apa yang sebenarnya diungkapkan, menciptakan efek ironi yang menarik.
Penggunaan majas ini bertujuan untuk mencapai efek retorika yang kuat, dengan mempengaruhi emosi dan pemahaman pendengar atau pembaca. Melalui pengurangan makna, penggunaan majas ini dapat membantu menciptakan kesan lebih mendalam dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan dari pengertian dan contoh majas litotes.
Salah satu ciri umum yang penting dari litotes adalah penggunaannya tidak bertujuan untuk menyindir atau mencela pihak lain. Meskipun merendahkan makna, tujuan utama majas litotes artinya adalah untuk merendahkan diri sendiri atau menekankan kelemahan atau ketidak ekstreman suatu pernyataan, bukan untuk menyerang atau menghina orang lain.
Penggunaan litotes dalam kalimat dapat memberikan nuansa khusus dalam gaya penulisan atau percakapan, seperti kesederhanaan, ironi, atau sikap rendah hati.
Ciri ciri Litotes sering kali menciptakan perbandingan antara ekspresi yang diungkapkan secara langsung dengan makna yang sebenarnya ingin disampaikan. Efeknya sering kali mengundang kejutan atau membuat pemahaman yang lebih dalam, karena apa yang sebenarnya dimaksudkan jauh lebih kuat daripada yang diungkapkan. Contohnya, ketika kalimat yang tampak merendahkan sebenarnya mengarah pada suatu hal yang lebih kuat atau mengejutkan.
Litotes termasuk dalam kategori majas pertentangan, yang sering digunakan untuk memperkuat kesan yang kurang kuat dari suatu pernyataan dan memiliki tujuan merendahkan hati.
Dalam penggunaannya, litotes mengurangi atau melemahkan kenyataan yang sebenarnya terjadi, sering kali dengan cara membuat sebuah kebohongan menjadi fakta yang ada.
Istilah "litotes" dapat diartikan sebagai penggunaan ungkapan yang mengurangi bobot suatu informasi.
Majas litotes kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari dan dapat dijumpai dalam berbagai situasi, seperti dalam pidato, nasihat, ceramah, syair, puisi, dan berbagai bentuk ekspresi lainnya.
Penggunaan ini umumnya dilakukan untuk menjaga etika komunikasi atau memberikan sentuhan kehalusan dalam penyampaian pesan.
Berikut penggunaan litotes memiliki beberapa tujuan spesifik, antara lain:
Litotes digunakan untuk mengundang minat dan perhatian pembaca atau pendengar karena pengurangan atau penekanan yang mengejutkan pada pernyataan.
Penggunaan majas ini dapat membantu berkomunikasi dengan rendah hati, menghindarkan kesan sombong atau angkuh yang mungkin timbul dari pernyataan langsung yang terlalu kuat.
Litotes dapat memberikan nuansa khusus dalam komunikasi, seperti kesederhanaan, ironi, atau bahkan ejekan, sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi.
Dengan merendahkan ekspresi, litotes dapat menyiratkan makna yang lebih dalam atau intensif daripada yang diungkapkan secara langsung.
Litotes bisa digunakan untuk mengajukan pujian atau kritik dengan cara yang lebih halus, sehingga lebih mudah diterima oleh penerima pesan.
Litotes dapat menciptakan efek emosional yang lebih kuat karena pernyataan yang merendahkan sering kali menghasilkan respon yang mendalam.
Litotes mendorong pembaca atau pendengar untuk berpikir lebih dalam, menganalisis pernyataan dengan cermat, dan menafsirkan makna yang lebih mendalam.
Penggunaan litotes memberikan keaslian pada komunikasi, menghindarkan kesan klise atau pernyataan yang terlalu berlebihan.
Dengan merendahkan ekspresi, litotes menciptakan kontras yang kuat dengan makna yang sebenarnya dimaksudkan, memperkuat kesan atau efek yang ingin dicapai.
Penggunaan litotes memberikan efek retoris yang unik dalam komunikasi, membedakan pesan dari penggunaan gaya bahasa lainnya.
Berikut ini beberapa dari contoh kalimat majas litotes yang perlu diketahui di bawah ini:
1. "Dia tidak buruk dalam olahraga." Dalam kalimat ini, diartikan bahwa Dia sangat baik dalam olahraga.
2. "Itu bukan masalah yang kecil." Dalam kalimat ini, diartikan sebagai masalah yang besar.
3. "Kamu tidak terlalu jelek dalam menyanyi." Dalam kalimat ini, diartikan bahwa "Kamu sangat bagus dalam menyanyi.
4. "Buku ini tidak begitu menarik." Dalam kalimat ini, diartikan Buku ini sangat menarik.
5. "Dia bukan orang yang tidak punya bakat." Dalam kalimat ini, diartikan bahwa Dia sangat berbakat.
6. "Kami tidak merasa sedikit pun bosan." Dalam kalimat ini, diartikan bahwa Kami merasa sangat tertarik atau antusias.
7. "Itu bukan usaha yang kecil." Dalam kalimat ini, diartikan Itu adalah usaha yang besar.
8. "Dia bukan orang yang tidak berpengalaman." Dalam kalimat ini, diartikan Dia sangat berpengalaman.
9. "Prestasinya tidak sedikit pun buruk." Dalam kalimat ini, diartikan Prestasinya sangat bagus.
10. "Situasinya tidak terlalu mudah." Dalam kalimat ini, diartikan Situasinya sangat sulit.
11. "Aku tidak merasa tidak senang" Dalam kalimat ini, diartikan Aku merasa senang.
12. "Itu bukan hal yang kecil untuk diabaikan." Dalam kalimat ini, diartikan Itu adalah hal yang penting dan tidak boleh diabaikan.
13. "Dia tidak kurang cerdas dalam berbicara." Dalam kalimat ini, diartikan Dia sangat pandai dalam berbicara.
14. "Kualitasnya tidak buruk." Dalam kalimat ini, diartikan Kualitasnya sangat baik.
15. "Proyek ini tidak terlalu sederhana" Dalam kalimat ini, diartikan "Proyek ini sangat kompleks.
16. "Dia bukan orang biasa dalam menulis." Dalam kalimat ini, diartikan Dia sangat hebat dalam menulis.
17. "Pengalaman itu tidak sedikit pun buruk." Dalam kalimat ini, diartikan "Pengalaman itu sangat baik.
18. Kemampuannya tidak jelek dalam memimpin." Dalam kalimat ini, diartikan Kemampuannya sangat baik dalam memimpin.
19. "Pertandingan itu tidak terlalu mudah." Dalam kalimat ini, diartikan Pertandingan itu sangat sulit.
20. "Dia bukan orang yang tidak berpengetahuan." Dalam kalimat ini, diartikan Dia sangat berpengetahuan.
Berikut ini adalah contoh penggunaan majas litotes dalam puisi:
21. Contoh:
Pada malam itu, bulan setengah
Dengan sinarnya yang hampir padam,
Menceritakan cerita gelap yang tak terucapkan.
Dalam contoh ini, penggunaan "bulan setengah" adalah bentuk litotes yang merendahkan kekuatan sinar bulan. Sebenarnya, sinar bulan yang lemah menciptakan nuansa misterius dalam puisi ini.
22. Contoh:
Dia adalah seorang penyair yang tidak buruk,
Menyusun kata-kata dengan sebentar-sebentar.
Di sini, dengan mengatakan "tidak buruk," penyair menggunakan litotes untuk merendahkan penilaian terhadap dirinya sendiri. Ini sebenarnya berarti dia adalah penyair yang sangat baik dalam menyusun kata-kata.
23. Contoh majas litotes dalam puisi
Dalam kebun itu, bunga-bunga berkata
Kepada angin dengan lembut dan pelan,
Tentang keindahan mereka yang tak terlupakan.
Majas litotes digunakan di sini dengan mengatakan bahwa bunga-bunga berbicara "dengan lembut dan pelan." Ini sebenarnya menggambarkan bahwa bunga-bunga berbicara dengan begitu indah dan tenang sehingga tidak bisa terlupakan.
Demikianlah pembahasan tentang apa yang dimaksud dengan majas litotes, ciri, tujuan dan contohnya. Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca.
Editor : Sari
Tag : #karya sastra #majas litotes #pendidikan #ciri-ciri majas litotes #pengertian majas litotes #contoh majas litotes