PARBOABOA, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyoroti pengamanan pascabencana gempa Cianjur, salah satunya kedatangan warga yang berwisata ke lokasi gempa.
Maka dari itu, Muhadjir meminta kepada Polri untuk menertibkan warga yang mendatangi lokasi bencana di Cianjur, Jawa Barat untuk kepentingan pribadi atau wisata bencana.
“Kemudian dari pihak Polri untuk menertibkan pengunjung di tempat bencana yang tidak diperlukan, terutama mereka-mereka yang menjadikan bencana ini setengah wisata,” kata Muhadjir dalam konferensi pers, di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (02/12/2022).
Menurutnya, penertiban ini dilakukan agar para wisatawan bencana tersebut tidak mengganggu dalam upaya penanganan tanggap bencana serta mobilisasi peralatan dan distribusi bantuan suplai.
“Jadi para wisata bencana nanti akan ditertibkan oleh pihak Polri sehingga tidak mengganggu upaya kita untuk melakukan penanganan, mobilisasi peralatan, mobilisasi bantuan suplai logistik dan sebagainya,” ujar Muhadjir.
Muhadjir pun mengimbau, bagi pihak yang ingin memberikan bantuan cukup ke pos pengamanan dan menyerahkan bantuan tersebut kepada petugas.
“Sehingga nanti siapa saja yang akan memberikan bantuan pada pihak korban cukup diserahkan kepada pihak petugas pos masing-masing dan nanti akan diatur sedemikian rupa sehingga bisa dipertanggungjawabkan bantuan-bantuan tersebut,” ucap Muhadjir.
Sebelumnya, ketika Muhadjir mengunjungi para pengungsi di Cianjur, Rabu (30/11/2022), ia sudah meminta kepada warga untuk tidak menjadikan lokasi gempa bumi di Cianjur sebagai tempat wisata.
Menurutnya, selain mengganggu mobilisasi bantuan atau tugas relawan di lapangan, hal itu juga berpotensi membahayakan keselamatan mereka.
“Jadi saya mohon kesadarannya pada warga yang berminat meninjau lokasi sudah kita hargai niatnya. Tapi sebaiknya untuk menahan diri, tidak ikut ramai-ramai datang ke lokasi karena akan mengganggu mobilisasi bantuan yang diberikan,” lanjutnya.