PARBOABOA – Dalam Islam, syarat diterimanya amalan ibadah adalah ikhlas serta mengikuti tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Tanpa salah satunya, amalan menjadi tidak sempurna. Ikhlas menunjukkan jika amalan dilakukan semata – mata hanya untuk Allah SWT.
Hal ini selaras dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridho-Nya”
Ikhlas merupakan suatu sikap yang terlihat mudah diucapkan, namun banyak orang yang sulit untuk menerapkannya dalam kehidupan. Hal ini berkaitan dengan sikap manusia yang memiliki penyakit hati yang menyulitkan untuk bersikap ikhlas. Namun, bagi orang yang bertakwa, ikhlas tidak akan sulit untuk diterapkan.
Berikut ini akan dibahas secara rinci pengertian ikhlas, tingkatannya dan jenis – jenisnya menurut syariat islam. Simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Ikhlas
Secara bahasa, ikhlas adalah membersihkan (bersih, jernih, suci) dari kotoran dan membuat sesuatu menjadi bersih. Sedangkan secara istilah, ikhlas adalah membersihkan hati supaya menuju kepada Allah semata, artinya dalam beribadah hati tidak boleh menuju kepada selain Allah SWT.
Secara garis besar, ikhlas juga dapat didefinisikan sebagai tindakan membersihkan amalan dari pujian manusia. Sementara menurut Ali Al Daqoq, ikhlas adalah menutupi segala sesuatu dari pandangan makhluk seorang Mukhlis yaitu orang yang ikhlas tidak memiliki sifat riya.
Jadi, ikhlas adalah suatu sikap yang menjadikan niat hanya untuk Allah SWT dalam melakukan amalan ketaatan. Amalan ketaatan tersebut dilakukan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah SWT bukan karena pujian dari manusia.
Mengutip buku Hidup itu Mudah oleh Sarjono Sahar (2016), orang yang ikhlas akan menciptakan hidup yang damai. Bagi mereka yang menerapkan sikap ikhlas tidak mengharapkan penghormatan dari orang lain, sebab tujuannya beramal dan beribadah karena Allah SWT semata.
Contoh dari perwujudan sikap ikhlas adalah ketika memberi sedekah atau berkorban demi kepentingan orang lain, maka dianjurkan melakukannya dengan rasa ikhlas dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT.
Tingkatan Ikhlas
Setelah memahami pengertian ikhlas, penting juga bagi umat Islam untuk mengetahui tingkatan – tingkatannya. Para ulama telah membagi ikhlas dalam tiga tingkatan, berikut penjelasannya.
-
Ikhlas Akhwas Al-Khawas
Tingkat ikhlas yang tertinggi adalah Ikhlas Akhwas Al-Khawas. Ikhlas Akhwas Al-Khawas yaitu saat seseorang mampu membersihkan perbuatan atau amalannya dari perhatian manusia lain. Dia beramal seakan tidak ada yang diinginkan dari ibadahnya selain menjalankan perintah Allah dan melakukan hak penghambaan. Dia melakukan itu semua tidak didasari mencari perhatian manusia baik berwujud kecintaan, pujian, harta dan sebagainya.
-
Ikhlas Khawas
Tingkatan kedua adalah Ikhlas Khawas. Ikhlas Khawas adalah orang yang melakukan perbuatan karena Allah agar diberi bagian – bagian di kehidupan akhiratnya. Contohnya adalah meminta dijauhkan dari siksa api neraka dan termasuk sebagai penghuni di dalam surga dengan menikmati berbagai macam kelezatannya. Ada pamrih, namun pamrih untuk kehidupan setelah kematian.
-
Ikhlas Awam
Tingkatan yang ketiga adalah Ikhlas Awam. Ikhlas Awam yaitu orang yang melakukan perbuatan atau amalan karena Allah agar diberi bagian duniawi. Misalnya orang beribadah untuk mencari kelapangan rezeki dan terhindar dari hal – hal yang menyakitkan.
Jenis – jenis Ikhlas
Mengutip buku La Tahzan Innallaha Ma’ana tulisan K.H. Choer Affandi, ikhlas terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya:
-
Ikhlas Mubtadi’
Ikhlas mubtadi’ adalah orang yang beramal hanya karena Allah. Namun, dalam hatinya ada keinginan untuk dunia. Mereka hanya melakukan ibadah untuk menghilangkan kesulitan. Salat tahajud dan sedekah dilakukan semata – mata guna meraup keuntungan.
-
Ikhlas Abid
Ikhlas abid yaitu mengacu pada pribadi yang beramal karena Allah dan hatinya bersih dari riya serta keinginan dunia. Ibadah dan amal dilaksanakan karena Allah, untuk menggapai surga dan menghindari api neraka.
-
Ikhlas Muhibb
Ikhlas muhibb adalah orang yang beribadah hanya karena Allah, bukan ingin surga atau takut neraka. Semua dilakukan dengan tulus untuk mengagungkan nama-Nya dan menaati perintah-Nya.
-
Ikhlas Arif
Ikhlas arif merupakan pribadi yang dalam ibadahnya merasa digerakkan oleh Allah. Dia merasa bahwa dirinya tidak beribadah. Dia hanya menyaksikan dirinya sedang digerakkan oleh Allah.
Demikianlah penjelasan singkat tentang perilaku ikhlas yang disertai dengan tingkatan dan jenis – jenisnya menurut syariat Islam. Semoga bermanfaat.