PARBOABOA, Jakarta - Penggunaan energi terbarukan menjadi salah satu terobosan penting yang sedang digencarkan di Indonesia.
Energi terbarukan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui secara cepat dan berkelanjutan.
Contoh utama energi terbarukan adalah sinar matahari dan angin, yang tersedia dalam jumlah melimpah ruah di bumi.
Sebaliknya, bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas membutuhkan jutaan tahun untuk terbentuk kembali dan membuatnya tidak bisa diperbarui dengan cepat.
Upaya mengalihkan penggunaan energi fosil ke energi terbarukan menjadi kunci dalam mengatasi krisis iklim.
Selain harganya yang lebih murah, energi terbarukan juga mampu menciptakan lapangan kerja hingga tiga kali lebih banyak dibandingkan bahan bakar fosil.
Melansir laman resmi Pertamina, ada setidaknya enam sumber energi terbarukan yang sedang diupayakan pengembangannya di Indonesia.
Pertama, Energi Matahari: merupakan sumber energi paling melimpah yang tersedia, bahkan dapat dimanfaatkan saat cuaca berawan.
Teknologi surya mampu mengubah sinar matahari menjadi listrik melalui penggunaan panel fotovoltaik dan cermin yang mengkonsentrasikan radiasi surya.
Hal ini menjadikan energi matahari sebagai solusi yang sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan listrik global.
Kedua, Energi Angin: memanfaatkan energi kinetik dari angin yang bergerak untuk menghasilkan listrik menggunakan turbin angin.
Seiring dengan perkembangan teknologi, turbin angin sekarang lebih efisien, dengan ukuran yang lebih tinggi dan rotor yang lebih besar.
Meskipun kecepatan angin bervariasi tergantung lokasi, potensi teknis global untuk energi angin cukup besar untuk mendukung pemanfaatan energi ini di banyak wilayah dunia.
Ketiga, Energi Panas Bumi: diperoleh dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Panas ini diekstraksi melalui sumur panas bumi untuk menghasilkan listrik.
Reservoir hidrotermal alami dan sistem geotermal yang ditingkatkan memungkinkan teknologi ini untuk digunakan secara luas.
Keempat, Energi Air: memanfaatkan air untuk menghasilkan listrik melalui teknologi hidro.
Kini, energi air menjadi sumber energi terbarukan paling dominan dalam sektor kelistrikan.
Namun, tenaga air sangat bergantung pada pola curah hujan yang stabil dan dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Oleh karena itu, tenaga hidro skala kecil dianggap lebih ramah lingkungan dan cocok untuk masyarakat di lokasi terpencil.
Kelima, Energi Laut: menggunakan energi kinetik dan termal dari air laut untuk menghasilkan listrik.
Teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, dengan beberapa prototipe perangkat gelombang dan arus pasang sedang diuji. Potensi energi laut sangat besar dan melebihi kebutuhan energi manusia.
Keenam, Bioenergi: berasal dari bahan organik seperti kayu, sisa pertanian, dan aliran limbah organik.
Selain itu, bioenergi juga mencakup biofuel yang dihasilkan dari tanaman khusus.
Sistem biomassa modern termasuk juga penggunaan sisa-sisa pertanian dan kehutanan, serta limbah organik untuk produksi energi yang efisien dan ramah lingkungan.
Menggabungkan berbagai sumber energi terbarukan akan memberi peluang besar untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Manfaat Energi Terbarukan
Penggunaan energi terbarukan memiliki beberapa manfaat praktis yang dapat mendukung peningkatan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
1. Ketersediaan yang Melimpah: Energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan impor dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif serta pengentasan kemiskinan.
2. Kesehatan yang Lebih Baik: Mengurangi polusi udara dan dampak negatif kesehatan dengan beralih ke sumber energi bersih seperti matahari dan angin.
3. Lapangan Kerja Baru: Energi terbarukan menciptakan lebih banyak pekerjaan dalam sektor energi bersih dan teknologi inovatif.
Di Indonesia, PT Pertamina (Persero) telah memimpin inisiatif pengembangan energi terbarukan melalui berbagai proyek:
1. Tenaga Surya dan Angin: Melalui program E-mas Bayu, Pertamina membangun jaringan listrik off-grid di daerah terpencil, memanfaatkan energi surya dan angin untuk menghasilkan listrik mandiri.
2. Bioenergi: Pertamina mengembangkan produk bioenergi seperti Biosolar dan Bioetanol yang lebih ramah lingkungan.
3. Geothermal: Pertamina juga berperan dalam pengembangan energi panas bumi, melebihi target produksi listrik geothermal pada tahun 2020.
Transisi ke energi terbarukan tidak hanya penting untuk mengatasi perubahan iklim, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Dengan potensi besar dari berbagai sumber energi terbarukan, Indonesia memiliki kesempatan memimpin upaya global menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.