PLN Ajak Pihak Swasta Bangun SPKLU dengan Skema Franchise

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo (sebelah kanan) saat meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Istana Kepresidenan Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Jumat, 10 Maret 2023. (Foto: Dok. BPMI Setpres)

PARBOABOA, Jakarta - PT PLN (Persero) mengajak kepada pihak swasta untuk turut membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan skema bisnis waralaba (franchise).

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan, saat ini sudah ada 600 SPKLU dan 6.500 stasiun pengisian listrik umum (SPLU) untuk motor listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Ini masih jauh dari cukup. Kami memerlukan kerja sama, kamu melihat adanya suatu kekompakan bagaimana secara bersama-sama bisa membangun ekosistem sehingga pergeseran perubahan transformasi sistem transportasi kita menjadi jauh lebih andal, lebih bersih, dan jauh lebih murah,” kata Darmawan dalam keterangannya usai meresmikan SPKLU pertama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/03/2023).

Darmawan memaparkan bahwa ia akan membangun SPKLU di lokasi-lokasi yang strategis, seperti di dalam kantor perbankan, pusat perbelanjaan, kedai kopi hingga restoran cepat saji yang memiliki lahan parkir luas.

Adapun dalam skema franchise ini, ia menyebut bahwa PLN hanya akan menyediakan pasokan listrik terhadap SPKLU yang dibangun.

Kemudian, untuk badan usaha yang akan bermitra dapat menjual listriknya di SPKLU seharga Rp2.500 per kwh dengan pasokan listrik dari PLN sekitar Rp1.500 per kwh.

Direktur Utama PT PLN (Persero) mengklaim bahwa pihaknya tidak akan mengambil untuk dari usaha SPKLU tersebut.

“Dalam bentuk franchising ini, PLN tidak mengambil keuntungan, dipersilahkan yang mengambil keuntungan adalah pihak swasta, sedangkan kami sendiri ada pembelian listrik dari PLN dan tupoksi kami memang menyediakan listrik,” tutur Darmawan.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS