parboaboa

Pengertian Pola Kalimat SPOK, Beserta dengan Unsur, Cara Menentukan, dan Contohnya

Ratni Dewi Sawitri | Pendidikan | 12-09-2023

Pola Kalimat SPOK (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA - Setiap kalimat bahasa Indonesia dapat memiliki makna jika disertai dengan pola. Pola kalimat merupakan unsur dari suatu kalimat yang dilihat dari perilaku sintaksisnya dengan menerapkan fungsi sintaksisnya.

Secara umum, struktur kalimat dalam bahasa Indonesia sangat beragam yang terdiri dari unsur subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap.

Dalam menentukan struktur kalimat dapat dilihat dari fungsinya, klausanya, kelengkapan unsurnya, susunan subjek dan predikat, sifat hubungan aktor-aksi, inti kalimat dan kalimat efektif.

Untuk memahami lebih mendalam, pada artikel ini Parboaboa akan menyajikan ulasan tentang pola kalimat bahasa Indonesia secara lengkap. Mulai dari pengertian hingga cara menentukan dan contoh-contohnya. Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Pola Kalimat

Pengertian pola kalimat (Foto: Parboaboa/Ratni)

Dikutip dari buku Kajian Bahasa: Perspektif Multidisiplin, oleh Markhamah, dkk, kalimat adalah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.

Sementara, pola adalah suatu susunan atau urutan yang teratur dari unsur-unsur tertentu. Dalam konteks bahasa atau tata bahasa, pola seringkali merujuk pada aturan atau struktur tertentu yang digunakan untuk membentuk kata, frasa, kalimat, atau bahkan teks. 

Pola kalimat adalah struktur atau susunan kata-kata yang digunakan untuk membentuk kata, kalimat, atau teks yang tujuannya untuk menyampaikan makna secara jelas dan efektif.

Biasanya, sebuah kalimat Bahasa Indonesia memiliki tiga elemen utama, yaitu subjek, predikat, dan objek. Selain itu, juga bisa ditambahkan unsur lainnya seperti kata keterangan atau pelengkap.

Pada dasarnya, kalimat bahasa Indonesia terdiri dari sebuah subjek dan predikat. Apabila kalimat tersebut tidak memiliki kedua pola tersebut, maka tidak bisa disebut dengan kalimat. 

Unsur-unsur dalam Kalimat

Unsur-unsur kalimat (Foto: Parboaboa/Ratni)

Unsur-unsur kalimat adalah suatu elemen pembentuk kalimat yang menciptakan pola. Pola kalimat dasar disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, atau klausa.

Berikut ini adalah unsur-unsur kalimat yang dikutip dari laman website Kemendikbud, yaitu sebagai berikut:

1. Subjek (S)

Subjek adalah seseorang yang melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu sebagai tokoh utama dalam sebuah kalimat. Selain orang, subjek juga bisa berupa binatang, tumbuhan, dan benda. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan juga dapat terpelihara strukturnya.

Contoh dari subjek dalam unsur kalimat adalah Alicia, Saya, Mereka, dia, Gajah, Bunga Mawar, dan lain sebagainya.

2. Predikat (P)

Predikat sebagai unsur kalimat merupakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh unsur subjeknya. Unsur kalimat predikat biasanya terdiri dari kata kerja, sifat, atau kata bilangan. Predikat biasanya terdiri dari kata kerja. 

Contoh dari predikat dalam unsur kalimat adalah mencuci, memasak, menjahit, menyapu, menyanyi, menggambar, dan lain sebagainya.

3. Objek (O)

Objek adalah sesuatu yang dikenal dengan tindakan oleh subjek melalui predikat, bisa dikatakan objek adalah sebagai korban dari tindakan subjek. Objek terdiri dari kata benda.

Contoh dari objek dalam unsur kalimat adalah sapu, gitar, dia, sepeda, kursi, koran, buku, dan lain sebagainya.

4. Keterangan (K)

Keterangan dalam sebuah pola akan menjelaskan bagaimana, dimana, kapan peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat terjadi. Keterangan dalam kalimat berfungsi sebagai penambah atau pelengkap saja, bisa diletakkan di depan maupun di belakang kalimat. Keterangan dalam kalimat dapat berupa:

Keterangan waktu: Nanti malam, kami akan makan malam bersama.

  • Kemarin, saya pergi ke bioskop.
  • Bulan lalu, mereka mengadakan pesta ulang tahun.
  • Tiga hari yang lalu, dia datang berkunjung.
  • Tahun depan, kita akan merayakan ulang tahunnya.
  • Jam delapan pagi, saya harus pergi ke dokter.
  • Pada musim dingin, suhu udara sangat dingin.

Keterangan tempat: Di taman, anak-anak sedang bermain.

  • Di pesta, kita bisa bersenang-senang bersama.
  • Di kelas, guru sedang mengajar pelajaran matematika.
  • Di kamar, saya sedang belajar.
  • Di warung, mereka makan malam.
  • Di jalan, terjadi kecelakaan lalu lintas.
  • Di mobil, kita akan pergi berlibur.

Keterangan alat: Mengendarai mobil, saya pergi ke kantor.

  • Dengan sepeda, dia berolahraga setiap pagi.
  • Menggunakan pisau, ibu memotong sayuran.
  • Menggunakan sabit, petani memanen padi.
  • Menggunakan sapu, mereka membersihkan halaman.

Keterangan cara: Dengan lesu, dia menjalani hari-harinya.

  • Dengan ceria, mereka menghadiri pesta.
  • Dengan serius, saya mempersiapkan presentasi.
  • Dengan jalan, kita bisa pergi ke toko.
  • Dengan cepat, dia menyelesaikan tugasnya.
  • Sangat lambat, mobil itu berjalan di jalan tol.
  • Diam-diam, mereka masuk ke dalam ruangan.

Keterangan tujuan: Supaya pandai, dia belajar setiap hari.

  • Agar sehat, kita harus berolahraga secara teratur.
  • Supaya bersih, mereka membersihkan rumah.
  • Agar lulus ujian, saya harus belajar keras.
  • Supaya lekas sembuh, dia minum obat dengan teratur.

Keterangan penyerta: Bersama keluarganya, dia pergi berlibur.

  • Beserta suaminya, dia menghadiri acara tersebut.
  • Dengan kakaknya, dia pergi ke taman bermain.
  • Ditemani sahabatnya, dia mengunjungi museum.

5. Pelengkap (Pel)

Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi unsur-unsur lainnya, untuk menambahkan atau menjelaskan arti atau keterangan. Pelengkap dalam sebuah kalimat fungsinya sama dengan objek, tetapi yang membedakan adalah pelengkap tidak dapat dijadikan atau dirubah menjadi subjek dalam kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau setelah objek. 

Misalnya:

  • Anak yang berambut pendek itu membuat kue di dapur.
  • Saya membeli pulpen baru di toko buku.

Pola Kalimat Bahasa Indonesia

Pola kalimat bahasa Indonesia (Foto: Parboaboa/Ratni)

Dikutip dari jurnal Jenis-jenis dan Pola Kalimat Bahasa Indonesia, oleh I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa, umumnya kalimat bahasa Indonesia memiliki 8 jenis pola kalimat yang dapat dikembangkan. Berikut penjelasannya:

1. Pola S-P

Kalimat ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat yang digunakan dapat berupa kata kerja, kata benda, dan kata sifat.

2. Pola S-P-O

Kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek yang berupa nomina atau frasa nomina.

3. Pola S-P-Pel

Kalimat ini terdiri dari unsur subjek dan predikat serta ditambah dengan adanya pelengkap. Biasanya pelengkap berupa kata sifat.

4. Pola S-P-O-Pel

Kalimat ini terdiri dari unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.

5. Pola S-P-K

Kalimat ini memiliki unsur subjek, predikat, dan keterangan.

6. Pola S-P-O-K

Pola SPOK ini memiliki unsur lengkap yang terdiri dari subjek, predikat, objek, dan keterangan.

7. Pola S-P-Pel-K

Kalimat ini mengandung unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.

8. Pola S-P-O-Pel-K

Pada kalimat ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

Cara Menentukan Pola Kalimat

Cara menentukan pola kalimat (Foto: Parboaboa/Ratni)

Cara menentukan pola kalimat, terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap. 

1. Kalimat Aktif

Dalam menyampaikan pola kalimat aktif, biasanya tata urutan pola bisa berupa subjek, predikat, objek, keterangan (SPOK) atau subjek, predikat, dan keterangan (SPK) tergantung konteks pesan dan cara penyampaian yang ingin digunakan.

Contoh

  • Habibi membeli es krim di minimarket.
  • Ayah membeli bubur kacang ijo tadi pagi.
  • Kakak membersihkan rumah dengan rajin.

2. Kalimat Pasif

Pola kalimat pasif tidak memerlukan objek dalam susunan kalimatnya, sehingga struktur kalimat ini adalah SP, SPK, atau SPPel. Biasanya, imbuhan yang terdapat pada predikat kalimat ini adaah imbuhan di-, ter-, atau di-an.

Contoh

  • Kucing itu tertidur di halaman belakang rumah.

3. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang disusun oleh satu pola unsur yang lengkap. Pola kalimat tunggal terdiri dari subjek, predikat, objek, dan keterangan.

Contoh

  • Ibu membeli ikan di pasar

4. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa utama atau lebih. Secara umum, pola kalimat majemuk adalah:

S+P+keterangan+konjungsi+S+P+keterangan

Namun, ada juga struktur kalimat majemuk sederhana yaitu klausa yang terdiri dari subjek dan predikat, tanpa keterangan, yaitu:

S+P+konjungsi+S+P.

5. Kalimat Efektif

Kalimat efektif terdiri kalimat aktif dan kalimat pasif. Pola kalimat efektif ini terdiri dari subjek, predikat, dan keterangan. Biasanya, antara induk kalimat dengan anak kalimat akan saling berhubungan. Kalimat efektif tidak memiliki subjek ganda, serta predikatnya tidak boleh didahului oleh kata yang.

Contoh Pola Kalimat 

Contoh pola kalimat (Foto: Parboaboa/Ratni)

1. S-P 

  • Ani makan nasi.

Subjek (S): Ani

Predikat (P): makan nasi

  • Mereka bermain di taman.

Subjek (S): Mereka

Predikat (P): bermain di taman

  • Ibu memasak

Subjek (S): Ibu

Predikat (P): memasak

  • Anak-anak bermain di taman

Subjek (S): Anak-anak

Predikat (P): bermain di taman

2. S-P-O

  • Saya membaca buku.

Subjek (S): Saya

Predikat (P): membaca

Objek (O): buku

  • Mereka membeli hadiah ulang tahun.

Subjek (S): Mereka

Predikat (P): membeli

Objek (O): hadiah ulang tahun

S-P-Pel adalah struktur kalimat yang melibatkan subjek, predikat, dan pelengkap yang menjelaskan atau melengkapi makna kalimat. Berikut adalah dua contoh kalimat dengan pola S-P-Pel:

  • Anak-anak itu terlihat gembira.

Subjek (S): Anak-anak itu

Predikat (P): terlihat

Pelengkap (Pel): gembira

  • Ibu memasak makanan enak.

Subjek (S): Ibu

Predikat (P): memasak

Pelengkap (Pel): makanan enak

3. S-P-O-Pel

Berikut adalah dua contoh kalimat dengan pola S-P-O-Pel (Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap):

  • Dia menjadikan bunga tersebut hiasan meja.

Subjek (S): Dia

Predikat (P): menjadikan

Objek (O): bunga tersebut

Pelengkap (Pel): hiasan meja

  • Ayah membelikan saya sebuah sepeda baru.

Subjek (S): Ayah

Predikat (P): membelikan

Objek (O): saya sebuah sepeda baru

Pelengkap (Pel): (tidak ada pelengkap dalam kalimat ini)

4. S-P-K

Pola S-P-K adalah struktur kalimat yang melibatkan subjek, predikat, dan keterangan yang memberikan informasi tambahan tentang bagaimana, di mana, kapan, atau mengapa suatu tindakan dilakukan. Berikut adalah dua contoh kalimat dengan pola S-P-K:

  • Dia berlari dengan cepat.

Subjek (S): Dia

Predikat (P): berlari

Keterangan (K): dengan cepat

  • Saya belajar di perpustakaan setiap sore.

Subjek (S): Saya

Predikat (P): belajar

Keterangan (K): di perpustakaan setiap sore

5. S-P-O-K

Pola S-P-O-K (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan) adalah struktur kalimat yang melibatkan subjek, predikat, objek, dan keterangan yang memberikan informasi tambahan tentang tindakan yang dilakukan. Berikut adalah contoh pola kalimat SPOK:

  • Saya membaca buku dengan penuh perhatian.

Subjek (S): Saya

Predikat (P): membaca

Objek (O): buku

Keterangan (K): dengan penuh perhatian

  • Mereka memasak makanan enak dengan bumbu yang khas.

Subjek (S): Mereka

Predikat (P): memasak

Objek (O): makanan enak

Keterangan (K): dengan bumbu yang khas

  • Ayah membaca buku dengan penuh antusias

Subjek (S): Ayah

Predikat (P): membaca

Objek (O): buku

Keterangan (K): dengan penuh antusias

S-P-Pel-K (Subjek-Predikat-Pelengkap-Keterangan) adalah struktur kalimat yang melibatkan subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan yang memberikan informasi tambahan tentang bagaimana subjek melaksanakan tindakan. Berikut adalah dua contoh kalimat dengan pola S-P-Pel-K:

  • Ibu saya terlihat bahagia dengan hasil ujian saya.

Subjek (S): Ibu saya

Predikat (P): terlihat

Pelengkap (Pel): bahagia

Keterangan (K): dengan hasil ujian saya

  • Dia merasa bangga dengan prestasi anaknya di sekolah.

Subjek (S): Dia

Predikat (P): merasa

Pelengkap (Pel): bangga

Keterangan (K): dengan prestasi anaknya di sekolah

S-P-O-Pel-K (Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap-Keterangan) adalah struktur kalimat yang melibatkan subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan yang memberikan informasi lengkap tentang tindakan yang dilakukan oleh subjek. Berikut adalah contoh kalimat dengan pola tersebut:

  • Ibu memasak nasi goreng dengan rasa yang lezat di dapur.

Subjek (S): Ibu

Predikat (P): memasak

Objek (O): nasi goreng

Pelengkap (Pel): dengan rasa yang lezat

Keterangan (K): di dapur

  • Saya membaca buku dengan senang hati di perpustakaan

Subjek (S): Saya

Predikat (P): membaca

Objek (O): buku

Pelengkap (Pel): dengan senang hati

Keterangan (K): di perpustakaan

  • Ani memasak makanan untuk keluarganya setiap hari

Subjek (S): Ani

Predikat (P): memasak

Objek (O): makanan

Pelengkap (Pel): untuk keluarganya

Keterangan (K): setiap hari

Itulah ulasan singkat tentang pola kalimat bahasa Indonesia beserta dengan contoh-contohnya. Setelah kamu membaca artikel ini, diharapkan kamu dapat memahami jenis struktur kalimat dan cara menentukannya dengan baik. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu, ya.

Editor : Sari

Tag : #bahasa indonesia    #pola kalimat    #pendidikan    #cara menentukan pola kalimat    #pola kalimat efektif    #contoh pola kalimat spok   

BACA JUGA

BERITA TERBARU