PARBOABOA, Jakarta – Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Karangetang menyampaikan bahwa aktivitas guguran lava dari Gunung Karangetang yang berada di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) hingga saat ini masih tinggi sejak erupsi beberapa waktu yang lalu.
Kepala PPGA Karangetang, Yudia Prama Tatipang mengatakan, tingginya aktivitas guguran lava ini ditandai dengan adanya kepulan asap yang berwarna putih dan kecoklatan.
“Hal ini ditandai dengan kepulan asap putih keabuan dan kecoklatan tipis sampai agak tebal yang memanjang di aliran guguran lava,” kata Yudia Prama Tatipang dalam keterangannya di Manado, Rabu (22/02/2023).
Yudia menuturkan, guguran lava dari puncak kawah utama Gunung Karangetang ke Kali Batuawang, Kahetang, Kali Timbelang dan Beha Barat berjarak 750-1.500 meter. Kemudian untuk jarak guguran lava dari kawah utama ke Kali Batang sekitar 750-1.800 meter.
Di sisi lain, jika dilihat secara visual, kawah yang berada di puncak gunung ini menimbulkan asap dengan tekanan lemah hingga sedang yang berwarna putih.
Adapun untuk intensitas asap ini adalah tipis-sedang dengan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.
Yudia mengungkapkan bahwa hingga saat ini status Gunung Karangetang masih Siaga level III.
“Seismogram didominasi gempa guguran. Hingga kini status Gunung Karangetang masih siaga level III,” tuturnya.
Tambahan informasi, kini sebanyak 28 kepala keluarga yang di Kulu, dan Kola-Kola, Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara masih diungsikan sejak terjadinya erupsi Gunung Karangetang beberapa waktu yang lalu.