Prajurit Marinir Gugur Saat Latihan Terjun Payung HUT TNI ke-80, TNI AL Berduka dan Beri Penghormatan Terakhir

Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL mengikuti gelar pasukan latihan TW-II TA 2017 di Bhumi Marinir Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (9/5). (Foto:Dok. ANTARA)

PARBOABOA, Jakarta - Duka mendalam menyelimuti jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Salah satu prajurit terbaiknya, Praka Marinir Zaenal Mutaqim dari Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1) Marinir, gugur dalam tugas saat melaksanakan penerjunan dalam rangkaian peringatan HUT ke-80 TNI di perairan Teluk Jakarta.

Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Dispenal) mengumumkan kabar duka tersebut pada Minggu (5/10/2025).

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Tunggul, menjelaskan bahwa insiden yang merenggut nyawa Praka Zaenal terjadi ketika ia tengah mengikuti penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) dalam kegiatan Presidential Inspection yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 TNI.

“Dengan penuh rasa duka cita sedalam-dalamnya, TNI Angkatan Laut menyampaikan bahwa salah satu prajurit terbaik kami, Praka Marinir Zaenal Mutaqim, gugur dalam tugas saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations dalam rangkaian HUT ke-80 TNI,” ungkap Laksma Tunggul dalam keterangan resminya di Jakarta.

Menurut penjelasan resmi TNI AL, insiden tersebut terjadi pada Kamis (2/10/2025) di perairan Teluk Jakarta.

Saat itu, Praka Zaenal mengalami kendala di udara ketika melakukan tahapan Processing Opening Parachute atau pembukaan parasut.

Walau parasut sempat mengembang, situasi tidak berjalan sesuai prosedur, sehingga prajurit muda itu akhirnya jatuh ke permukaan air dengan posisi tidak ideal.

“Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air,” ujar Laksma Tunggul menjelaskan kronologi singkat peristiwa tersebut.

Melihat kejadian itu, tim pengaman laut yang sudah siaga segera bertindak cepat. Mereka mengevakuasi Praka Zaenal menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Dari sana, korban segera dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, untuk mendapatkan perawatan intensif dari tim medis militer.

Selama dua hari perawatan, Praka Zaenal dilaporkan masih dalam kondisi sadar dan sempat menunjukkan tanda-tanda membaik. Namun takdir berkata lain, pada Sabtu (4/10/2025) pukul 03.01 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami komplikasi akibat luka serius yang dideritanya.

Jenazah almarhum kemudian dimakamkan dengan upacara militer penuh kehormatan di kampung halamannya, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Suasana haru menyelimuti keluarga, rekan sejawat, serta jajaran TNI AL yang hadir memberikan penghormatan terakhir.

Laksma Tunggul menyebut bahwa Zaenal dikenal sebagai prajurit berprestasi, disiplin, dan selalu menunjukkan semangat juang yang tinggi dalam setiap tugas yang diemban.

“Kami merasa sangat kehilangan dengan gugurnya personel terbaik Taifib ini. Almarhum adalah sosok berdedikasi tinggi dan menjadi teladan bagi rekan-rekannya,” ujar Tunggul.

Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian dan keberaniannya, TNI AL berencana mengusulkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) bagi almarhum Praka Zaenal Mutaqim.

Tunggul menegaskan bahwa peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi seluruh jajaran untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap operasi dan latihan militer.

“Sebagai bentuk penghormatan, TNI AL akan mengusulkan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada almarhum atas jasa-jasanya selama bertugas,” katanya.

Ia juga menyampaikan harapan agar seluruh masyarakat turut mendoakan almarhum.

“Kami mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa serta husnul khotimah,” pungkasnya.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS