PARBOABOA, Jawa Tengah - Selebaran yang berisi ajakan untuk melakukan penjarahan dan kekerasan beredar di Blora, Jawa Tengah. Di bagian atas selebaran dituliskan nama seorang tokoh penentang penjajahan Belanda di masa lalu “Samin Surosentiko”.
Sebanyak 24 orang diamankan Polres Blora yang diduga
terlibat dalam pembuatan dan penyebaran selebaran tersebut.
"Dari 24 orang yang telah diamankan ada 1 otak pelaku
dan 2 orang berperan penting seperti menulis dan mencetak, sedangkan sisanya
adalah ikut - ikutan dan hanya melakukan penyebaran selebaran. Tapi ini masih
kita dalami lagi," kata Kasat Reskrim Polres Blora AKP Setiyanto, Rabu
(11/08/2021).
Para pelaku diamankan di 3 lokasi di Kecamatan Kedungtuban.
Para pelaku selanjutnya diangkut petugas ke Mapolres Blora dengan menggunakan
sebuah truk dan kendaraan minibus untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Setiyanto menjelaskan, dari pengakuan otak pelaku, hal itu
dikarenakan kesulitan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Maka dari itu, para
pelaku tersebut melakukan segala cara, termasuk membuat selebaran dengan nada
ajakan melakukan penjarahan dan kerusuhan.
"Dalam selebaran itu, terdapat ajakan kerusuhan yang
menyasar toko-toko milik etnis tertentu dan perusahaan milik luar negeri.
Bahkan perbekalan senjata sudah dipersiapkan. Dalam selebaran itu ditulis, aksi
akan dimulai hari Jumat Legi mendatang," tambah keterangan.
Sementara mengenai isi ajakan penjarahan dalam surat edaran
tersebut, Setyanto mengaku masih melakukan pendalaman.
Tokoh Komunitas Sedulur Sikep (pengikut pemikiran Samin
Surosentiko), Gun Retno, memastikan selebaran itu provokasi yang dibuat orang
yang sama sekali tak paham dengan ajaran Samin Surosentiko.