Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat : Buku Panduan Hidup Tenang ala Gen Z

Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat oleh Mark Manson. (Foto: X/@dindaarlynie_)

PARBOABOA – Di era yang ditandai dengan perkembangan globalisasi dan teknologi yang pesat seperti sekarang ini, Generasi Z—yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 kerap menghadapi tantangan kesehatan mental yang signifikan.

Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 6,1% populasi Indonesia, atau sekitar 1,7 juta orang, termasuk Gen Z, mengalami gangguan kesehatan mental.

Angka ini mencerminkan betapa seriusnya isu kesehatan mental yang dihadapi oleh generasi ini. Penyebabnya dipicu oleh berbagai faktor seperti tekanan ekonomi, beban kerja yang berat, ketidakpastian sosial, dan hubungan asmara dengan standar yang semakin tinggi.

Gen Z: Generasi Paling Depresi?

Generasi Z sering dijuluki sebagai generasi yang paling depresi, dan bukan tanpa alasan. Tekanan untuk selalu tampil sempurna di media sosial, ekspektasi tinggi dalam karier, serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental menjadi pendorong utama meningkatnya angka depresi dan gangguan mental lainnya di kalangan Gen Z.

Selain itu, keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan mental dan minimnya dukungan sosial semakin memperburuk kondisi ini.

Namun, ada solusi sederhana yang dapat membantu mengatasi tekanan ini: bersikap acuh tak acuh atau bodo amat.

Konsep ini diperkenalkan secara mendalam oleh Mark Manson dalam bukunya yang terkenal, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (judul aslinya The Subtle Art of Not Giving a Fck*).

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat 

Mark Manson, seorang penulis asal Amerika, melalui buku setebal 246 halaman yang diterbitkan pada tahun 2018, menawarkan perspektif baru tentang bagaimana menjalani kehidupan yang lebih tenang dan bermakna.

Meskipun judulnya mungkin terkesan kasar, esensi dari "bodo amat" yang dimaksud Manson bukanlah sikap acuh tak acuh terhadap segala hal, melainkan kemampuan untuk memilih dengan bijak apa yang benar-benar penting untuk diperhatikan.

Sikap bodo amat menurut Manson adalah tentang memilih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan bermakna, serta melepaskan hal-hal yang tidak relevan.

Dalam konteks Generasi Z yang sering kali merasa terbebani oleh ekspektasi dan tekanan sosial, kemampuan ini menjadi kunci untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Sering kali, Gen Z menghabiskan waktu dan energi untuk hal-hal yang tidak berharga, seperti komentar negatif di media sosial atau drama kantor yang tidak perlu.

Manson mengingatkan bahwa dengan peduli pada terlalu banyak hal, kita justru merugikan diri sendiri. Dengan memilah-milah apa yang layak untuk diperhatikan, kita dapat mengurangi beban mental dan emosi, serta fokus pada aspek-aspek yang benar-benar penting dalam hidup.

Salah satu poin penting dalam buku ini adalah menerima ketidakpastian dan kegagalan sebagai bagian dari kehidupan. Manson menekankan bahwa mencoba menghindari kegagalan dan ketidakpastian hanya akan membawa kita pada kecemasan dan kekecewaan yang tidak perlu. Sebaliknya, dengan menerima bahwa kegagalan adalah sesuatu yang wajar dan sering kali tidak bisa dihindari, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang.

Manson mengajak kita untuk tidak berusaha mengendalikan segala sesuatu, tetapi fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, yaitu sikap dan respons kita terhadap berbagai situasi.

Buku ini juga membahas tentang pentingnya menentukan nilai-nilai yang benar-benar penting bagi kita.

Dalam dunia yang penuh dengan distraksi dan informasi yang berlebihan, sangat mudah bagi kita untuk terjebak dalam upaya memenuhi ekspektasi orang lain atau mengikuti tren yang sebenarnya tidak sesuai dengan diri kita.

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat mengajarkan pembaca untuk berani mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai pribadi, dan untuk lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar memberikan makna dalam hidup.

Menariknya, Manson juga menyoroti bahwa banyak dari kita terlalu peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain. Hal ini sering kali menjadi sumber stres dan kecemasan yang tidak perlu.

Melalui buku ini, ia memberikan panduan tentang bagaimana kita bisa lebih fokus pada diri sendiri dan kurang peduli terhadap penilaian orang lain. Ia menekankan bahwa validasi sejati datang dari dalam diri kita sendiri, bukan dari opini orang lain.

Meskipun gaya penulisan Manson yang blak-blakan dan kadang-kadang menggunakan bahasa kasar mungkin tidak cocok untuk semua orang, esensi dari pesan yang disampaikan dalam Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat sangat relevan bagi siapa saja yang ingin hidup dengan lebih tenang dan fokus.

Buku ini mengajarkan kita untuk tidak terbebani oleh hal-hal yang tidak penting dan untuk lebih bijaksana dalam memilih apa yang kita pedulikan.

Secara keseluruhan, buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat adalah panduan yang relevan bagi siapa saja yang merasa terjebak dalam tekanan hidup modern.

Dengan membaca dan menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Manson, kita dapat belajar untuk lebih selektif dalam memfokuskan energi dan perhatian kita, serta menjalani hidup dengan lebih damai dan bermakna.

Dalam konteks Gen Z, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat oleh Mark Manson menawarkan panduan praktis untuk generasi ini dalam menghadapi tekanan hidup modern.

Harapannya, dengan memahami bahwa tidak semua hal layak untuk diperhatikan, Gen Z dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, bahagia, dan bermakna. Konsep ini tidak hanya membantu mengurangi stres dan kecemasan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

 

Penulis: Mufid

Editor: Wanovy
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS