PARBAOBOA – Sekretaris umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, berbicara tentang peranan penting guru dalam dunia pendidikan dan kesejahteraan guru yang belum terjamin.
Mu'ti menyampaikan hal tersebut dalam forum internasional di Vatikan yang dihadiri para pemimpin agama dari seluruh dunia.
“Dengan dedikasi penuh, guru bekerja sepenuh hati untuk siswanya. Untuk dedikasi ini mereka mengorbankan waktu, tenaga, keluarga, dan hidup. Untuk menemui siswa, guru harus tinggal di daerah terpencil dengan fasilitas yang sangat minim. Ada guru di kamp-kamp pengungsi. Ada situasi di mana guru harus mengajar di tengah perang,” kata Mu’ti dalam keterangan tertulisnya, pada Rabu 6 Oktober 2021 WIB.
Pertemuan di Vatikan itu berkaitan dengan Hari Guru Internasional yang jatuh pada 5 Oktober. Perwakilan penting agama-agama seluruh dunia dan para ilmuwan terkemuka diundang ke Vatikan untuk menyerukan tindakan mengatasi perubahan iklim.
Mu'ti merupakan satu-satunya wakil dari Asia Tenggara di pertemuan tersebut. Selain Mu'ti, pertemuan itu dihadiri oleh sekitar 40 pemimpin agama yang bersama-sama mewakili miliaran orang di dunia. Mereka menandatangani ‘Seruan Bersama’, yang kemudian akan disampaikan oleh Paus Fransiskus ke seluruh dunia.
Pertemuan yang bertajuk Religions and Education: Towards a Global Compact on Education itu dihadiri perwakilan agama-agama dari seluruh penjuru dunia. Salah satu yang hadir sebagai tuan rumah adalah Paus Fransiskus I yang merupakan pimpinan tertinggi Gereja Katolik Sedunia. Hadir juga Dr. Ahmad Muhammad Al-Tayyeb (Grand Imam Al-Azhar Mesir) juga menjadi peserta aktif forum ini.