PARBOABOA, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan bahwa dentuman yang terdengar di sebagian wilayah Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siang ini bukan berasal dari Gunung Merapi.
Hal ini dikarenakan dentuman tersebut tak terekam dalam jaringan pemantauan Merapi. BPPTKG menduga, dentuman itu terkait dengan aktivitas Gunung Merapi.
"Dentuman tersebut tidak terekam di jaringan pemantauan Merapi, sepertinya bukan dari Merapi. Mungkin bisa ditanyakan ke BMKG, barangkali terkait cuaca," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).
Serupa dengan Kepala BPPTKG, Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Setyoajie Prayoedhie mengatakan, berdasarkan hasil observasi dan analisis data gempa pada saat terjadinya dentuman itu tidak tercatat aktifitas kegempaan di DIY dan sekitarnya.
"Kalau ada dokumentasi suara dan waktu pastinya mungkin akan membantu proses identifikasi. Demikian juga halnya dengan fenomena alam yang dipicu oleh dinamika atmosfer, seperti petir,” tutur Setyoajie.
Sebelumnya, grup Facebook Info Cegatan Jogja memposting sebuah tulisan tentang terdengarnya suara dentuman di wilayah D.I. Yogyakarta sekitar pukul 11.18 WIB.
Dentuman itu menurutnya terdengar di sejumlah wilayah di Gunungkidul yang meliputi, Pojong, Karangmojo, Nglipar, Semin, Ngawen, Wonosari, Playen, Gedangsari, dan Patuk. Selain itu, dentuman juga terdengar di wilayah Jawa Tengah yakni Pracimantoro (Kabupaten Wonogini), Manyaran (Wonogiri), serta Cawas (Klaten).