PARBOABOA, Jakarta – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin mengungkapkan permintaan maafnya kepada warga Muhammadiyah atas kisruh yang bermula dari postingan di laman Facebook-nya.
"Masih dalam suasana bermaaf-maafan, dengan tulus saya memohon maaf atas sikap kritis saya pada kriteria Wujudul Hilal yang saya anggap usang secara astronomi, dan sikap ego-organisasi yang menghambat dialog menuju titik temu," kata Thomas dalam pernyataanya kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).
Thomas mengatakan bahwa dirinya tak memiliki rasa benci terhadap Muhammadiyah.
Adapun terkait postingannya di Facebook, Thomas beralasan bahwa hal tersebut hanya sebuah kritis untuk mendorong kesatuan antar umat Islam.
"Tidak ada kebencian atau kedengkian saya pada organisasi Muhammadiyah, yang merupakan aset bangsa yang luar biasa. Niat saya hanya mendorong perubahan untuk bersama-sama mewujudkan kesatuan umat secara nasional lebih dahulu," ucapnya.
"Saya mengulang-ulang setiap ada perbedaan hari raya untuk mengingatkan bahwa perbedaan ini mestinya bisa diselesaikan, tidak dilestarikan," sambungnya.
Tindakan Thomas sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang membuat gaduh itu tentu memiliki konsekuensinya, yakni sebuah sanksi dari BRIN. Menanggapi hal tersebut, ia menyatakan bahwa dirinya akan mengikuti aturan yang berlaku.
"Saya ikuti aturan yang berlaku. Di BRIN ada Majelis Etik ASN dan Majelis Disiplin Pegawai. Ada aturannya. Saya pun bisa menjelaskan semuanya," tandasnya.
Sebelumnya, ramai di media sosial khusunya Facebook soal komentar berbau ancaman dari anggota peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin terhadap Muhammadiyah dalam postingan Thomas.
Dalam postingannya, Thomas menuliskan jika keputusan Muhammadiyah tentang penetapan tanggal Idulfitri 1444 Hijriah yang berbeda dengan pemerintah. Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah.
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat kegaduhan kalian” tulis Andi mengomentari postingan Thomas.
“Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan!!! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian!!!” tulis Andi.