Pilkada Jabar 2024: Duet Ilham-Susi Ancam Dominasi Dedi Mulyadi-Bima Arya

Nama Ilham Habibie digadang sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024. (Foto: Instagram/@ilham.a.habibie)

PARBOABOA, Jakarta - Sejumlah partai dan koalisi mulai memanaskan mesin politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Figur-figur yang dinilai potensial menjadi calon pemimpin juga mulai digaungkan parpol pengusung di masing-masing provinsi yang menyelenggarakan pilkada.

Di Jakarta misalnya, sejumlah tokoh seperti Anies Baswedan, Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono, Prasetyo Edi Marsudi dan Basuki Tjahaja Purnama masuk dalam radar parpol untuk diusung sebagai kandidat calon gubernur. 

Termasuk Ridwan Kamil dan Kaesang Pangarep yang belakangan giat diusung partai mereka menjadi pesaing nama-nama di atas.

Sementara di Jawa Barat, nama-nama seperti Susi Pudjiastuti dan Ilham Habibie berpeluang masuk dalam radar partai. 

Pengamat komunikasi politik, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, kehadiran Susi dan Ilham mampu mengimbangi nama Dedi Mulyadi dan Bima Arya yang sebelumnya santer terdengar di telinga masyarakat Jabar.

Menurutnya, jika ada parpol atau koalisi yang bersedia menduetkan Ilham-Susi, maka sebagai ancaman.

Ia juga menilai, kedua sosok ini memiliki kapasitas, kapabilitas, dan berintegritas dan layak diajukan untuk Pilgub Jabar 2024.

Jika dilihat dari rekam jejaknya, nama Ilham Habibie sangat dikenal nasional dan internasional. 

"Ilham juga merupakan anak dari Presiden Ketiga RI yang memiliki prestasi dan sangat diterima warga Jawa Barat," kata Jamiluddin, dalam keterangan yang diterima PARBOABOA, Kamis (20/6/2024).

Sementara nama Susi Pudjiastuti, lanjut dia, terbukti paling greget dan menjadi sosok yang dikagumi saat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. 

"Susi bahkan dinilai masyarakat berhasil memimpin kementerian itu," ungkap akademisi dari Universitas Esa Unggul ini.

Oleh karena itu, jika Ilham dan Susi diduetkan dalam Pilgub Jabar 2024, dua sosok ini bisa menjadi pasangan maut dan menjadi ancaman bagi calon lain, imbuh Jamiluddin.

Bekas Dekan di Fikom Iisip Jakarta ini juga meminta Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menghitung ulang, jika hendak menduetkan Dedi Mulyadi dan Bima Arya dan melawan duet Ilham-Susi.

Pasalnya, duet Dedi Mulyadi-Bima Arya kurang kuat berkontestasi dengan Ilham-Susi.

"Apalagi kabarnya KIM tak akan melepas Jabar, karena menjadi provinsi yang sangat strategis dan memiliki paling banyak pemilih," pungkas Jamiluddin Ritonga.

Diketahui, Dedi Mulyadi merupakan anggota DPR terpilih periode 2024-2029 dari Partai Gerindra, daerah pemilihan Jawa Barat.

Dedi juga pernah menjadi Wakil Bupati Purwakarta, sebelum akhirnya menjadi Bupati Purwakarta dua periode berturut-turut. 

Sementara Bima Arya Sugiarto, atau yang akrab disapa Bima Arya merupakan Wali Kota Bogor periode 2014-2019. 

Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini kemudian terpilih lagi untuk periode 2019-2024.

Bima Arya pernah menjadi Dosen Pascasarjana di Universitas Paramadina dan Komisaris lembaga survei, Charta Politika Indonesia.

Profil Ilham Habibie

Ilham Akbar Habibie merupakan putra pertama Presiden RI, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Ia memiliki darah Gorontalo dan lahir pada 16 Mei 1963.

Ilham merupakan pakar penerbangan Indonesia yang juga terlibat dalam proyek pesawat komersial buatan dalam negeri, pengembangan dari N-250.

Ia juga meraih gelar insinyur hingga dokter untuk jurusan teknik penerbangan di Munchen, Jerman.

Saat ini Ketua Dewan Pembina di The Habibie Center ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).

Profil Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti merupakan seorang pengusaha di bidang perikanan dan penerbangan.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini juga memiliki perusahaan penerbangan Susi Air di Pangandaran, Jawa Barat.

Selama menjabat sebagai Menteri KKP, Susi dikenal sebagai menteri yang nyentrik dan tegas dengan semboyan, "tenggelamkan".

Semboyan itu menjadi semangat bagi pegawai di lingkungan KKP untuk memberantas penangkapan kapal ikan ilegal, utamanya milik nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.

Tak hanya menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, Susi saat menjabat Menteri KKP juga melarang alat tangkap cantrang dan ekspor benih lobster.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS