Mengenal Jenjang Pendidikan di Indonesia Pada Masa Penjajahan Jepang

Sekolah Kartini di Bogor sekitar tahun 1920 (Foto: Tropenmuseum)

PARBOABOA – Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia yang akan menjadi bekal terpenting di masa depan. Indonesia telah mengenal pendidikan sejak zaman sebelum merdeka hingga saat ini.

Jenjang pendidikan di masa penjajahan Jepang tidak terlepas dari kondisi pendidikan di masa kependudukan Belanda. Saat penjajahan Belanda, sudah ada tingkatan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.

Tingkat pendidikan itu juga diterapkan dimasa kependudukan Jepang. Berikut ini dijelaskan jenjang pendidikan di Indonesia pada zaman penjajahan Jepang.

Sekolah Rakyat

Di masa kependudukan Jepang di indonesia, hanya ada satu jenis sekolah dasar, yaitu Sekolah Rakyat. Sekolah ini terbuka untuk umum dan semua golongan penduduk. Pendidikan Sekolah Rakyat ditempuh selama enam tahun.

Sekolah Menengah Pertama (Shoto Chu Gakko)

Sekolah Menengah Pertama merupakan lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Rakyat. Shoto Chu Gakko adalah Sekolah Menengah Pertama di masa penjajahan Jepang. Lama pendidikan di sekolah ini adalah tiga tahun.

Pada September 1942, setelah diberhentikan sekitar 5 bulan, Shoto Chu Gakko dibuka kembali usai diadakan beberapa persiapan.

Sekolah menengah Tinggi (SMT)

Sekolah Menengah Tinggi (SMT) awalnya hanya ada di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. Di tahun 1943, SMT kemudian dibuka di Bandung dan Surakarta. Di jenjang ini, para pelajar dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi.

Mereka yang diterima di SMT adalah para pelajar yang telah lulus ujian penghabisan Sekolah Menengah Pertama.

Sekolah Kejuruan

Di masa kependudukan Jepang, ada dua Sekolah Kejuruan yang dikenal di Indonesia yaitu Sekolah Pertukangan dan Sekolah Teknik Menengah. Selain itu, juga terdapat Sekolah Pelayaran.

Sekolah Guru

Untuk melahirkan calon-calon guru, terdapat tiga jenis Sekolah Guru yaitu Sekolah Guru 2 tahun (Syoto Sihan Gakko), Sekolah Guru 4 tahun (Guto Suhan Gakko), dan Sekolah Guru 6 tahun (Koto Sihan Gakko).

Perguruan Tinggi

Saat penjajahan Jepang, hampir semua perguruan tinggi ditutup, kecuali Sekolah Kedokteran Tinggi (Ika Dai Gakko). Perguruan tinggi ini kembali dibuka pada tahun 1943 di Jakarta. Selain itu, terdapat juuga Sekolah Ahli Obat (Yaku Gakko) di Jakarta dan Sekolah Kedokteran Gigi (Shika Gakko) di Surabaya.

Di tahun 1994 kemudian dibuka Sekolah Teknik Tinggi (Kagyo Dai Gakko) di Bandung dan Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan di Bogor. Awal tahun 1945, kembali dibuka Akademi Pemerintahan (Kenkou Gakko In) yang berlokasi di Jakarta.

Nah, sekarang sudah tahu kan jenjang pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Jepang? Bagaimana pendapatmu?

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS