Jokowi Diprediksi Kuat Berlabuh di Partai Golkar

Ilustrasi seseorang memasuki gedung partai politik. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA, Medan - Setelah Joko Widodo tidak lagi diakui sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), muncul banyak spekulasi tentang partai politik mana yang akan dia pilih selanjutnya. 

Partai Golkar sering disebut-sebut sebagai pilihan yang mungkin. Bahkan, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, baru-baru ini menyatakan bahwa Jokowi dan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi bagian dari keluarga besar partainya. 

Namun, pernyataan ini dibantah oleh Gibran yang mengatakan bahwa mereka belum secara resmi bergabung dengan partai apapun.

Warjio, seorang pengamat politik dari Sumatera Utara, berpendapat bahwa kemungkinan Jokowi dan beberapa anggota keluarganya bergabung dengan Partai Golkar sangat tinggi. 

Hal ini didukung oleh posisi Golkar sebagai runner-up setelah PDIP dalam konteks politik terkini, serta kebutuhan Jokowi untuk mendapatkan pengaruh dan kekuasaan lebih untuk dirinya dan keluarganya.

“Besar peluangnya ke partai Golkar. Karena nggak mungkin lagi ke PDIP,” ujar Warjio kepada PARBOABOA, Sabtu (27/04/2024).

Warjio juga mengungkapkan, partai Golkar sendiri sudah menugaskan dan merekomendasikan menantu dari Presiden Joko Widodo untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Utara yang akan digelar tahun ini.

Penugasan itu semakin memperkuat aroma bergabungnya sebagian besar keluarga Jokowi ke partai Golkar. 

Sedangkan untuk PSI, Warjio menjelaskan walaupun ketua umum PSI merupakan anak Jokowi namun tidak ada kekuasaan yang bisa dilakukan oleh partai berlogo mawar itu. 

Pasalnya, PSI tidak mampu masuk parlemen. Sehingga, tidak ada pengaruh yang bisa dilakukan PSI dalam lima tahun mendatang. 

Sebelumnya, Komaruddin Watubun, Ketua Dewan Kehormatan PDIP menegaskan bahwa Joko Widodo dan anaknya yaitu Gibran Rakabuming Raka sudah bukan lagi kader partai berlogo banteng itu.   

Keputusan terkait Gibran sudah diambil sejak pencalonannya sebagai Wakil Presiden berdampingan dengan Prabowo Subianto. 

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto juga sudah membicarakan peluang Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming untuk bergabung dengan partainya. 

Menurutnya, baik Jokowi maupun Gibran telah memiliki hubungan yang baik dengan Golkar selama ini. Apalagi, Gibran sendiri sudah ditetapkan menjadi calon wakil presiden dalam Rapimnas Golkar sebelumnya. 

“Bagi Partai Golkar sudah jelas itu,” katanya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan suasana kebatinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka sudah memiliki satu kesatuan dengan partainya.

Masuknya Jokowi dan Gibran ke partai Golkar dinilai hanya menunggu formalitasnya saja. 

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini mengamini pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyatakan bahwa ayah dan anak itu sudah menjadi satu kesatuan dengan partai kuning yang dipimpinnya.

“Kalau sudah tidak ada masalah berarti kita tinggal menunggu peresmiannya saja,” tutur Idrus Marham. 

Politikus senior Partai Golkar ini juga menuturkan akan ada beberapa posisi strategis yang diberikan apabila Presiden Joko Widodo resmi bergabung ke partainya.

Namun, ia belum menjelaskan secara detail posisi apa yang akan diberikan jika Jokowi dan Gibran bergabung ke partai yang berlambang pohon beringin ini. Pasalnya, posisi terhormat yang ada dimaksudkannya biasanya ketua umum partai hingga ketua dewan pembina. 

Diketahui hubungan Joko Widodo dengan PDIP mulai renggang dimulai saat pencalonan Gibran Rakabuming Raka, putra pertamanya menjadi calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto. 

Beberapa langkah yang dilakukan Jokowi dianggap berusaha menghancurkan PDIP agar tidak lagi menjadi partai yang memiliki dukungan terbesar di Indonesia. 

Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa masuknya Jokowi dalam dunia politik adalah atas restu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan keduanya terbilang putus nyambung.

Dimana akhirnya benar-benar berakhir setelah kemenangan pasangan 02 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan Presiden 2024.

Editor: Fika
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS