Kepala BIN Temui Presiden Prabowo, Bahas Situasi Demonstrasi dan Keamanan Nasional

Presiden Prabowo Subianto panggil Kepala BIN bahas situasi keamanan nasional (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

PARBOABOA, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (4/9/2025). 

Ia tiba sekitar pukul 13.00 WIB dan menyebut kehadirannya bertujuan menyampaikan laporan penting kepada Kepala Negara.

Herindra tidak merinci isi pembahasan dengan Presiden. Ia hanya menegaskan bahwa ada informasi strategis yang perlu segera dilaporkan. 

Saat ditanya terkait dugaan aktor di balik aksi demonstrasi yang terus bergulir, ia menjawab singkat bahwa persoalan tersebut akan dilaporkan langsung kepada Presiden.

Meski demikian, Herindra memastikan kondisi Indonesia relatif terkendali meskipun gelombang aksi unjuk rasa masih terjadi di sejumlah daerah. 

Ia mengatakan situasi dalam negeri tetap aman. Sementara itu, "BIN terus menyelidiki pihak-pihak yang diduga berada di balik kericuhan." 

Peristiwa-peristiwa tersebut, antara lain pembakaran gedung DPRD, penyerangan markas kepolisian, serta penjarahan rumah pejabat negara, seperti kediaman beberapa anggota DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Di waktu yang hampir bersamaan, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto juga hadir di Istana. 

Ia menjelaskan bahwa Presiden memberikan arahan agar seluruh kementerian, lembaga, dan DPR membuka ruang dialog dengan masyarakat. 

Menurutnya, "berbagai elemen bangsa, termasuk organisasi keagamaan, telah terlibat aktif dalam menjaga stabilitas nasional."

Aris menilai kondisi keamanan saat ini dapat dikendalikan berkat keterlibatan banyak pihak. Ia menambahkan bahwa media juga memiliki peran penting untuk mendorong persatuan dengan memberitakan hal-hal yang konstruktif. 

“Jika komunikasi dan koordinasi antar-elemen bangsa berjalan baik, Indonesia akan siap melangkah lebih maju,” ujarnya.

Unjuk Rasa

Sejak 25 Agustus 2025 hingga hari ini, terpantau sejumlah unjuk rasa besar terjadi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. 

Aksi tersebut dipicu penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR yang dinilai tidak selaras dengan kondisi ekonomi masyarakat. 

Gelombang protes semakin meluas setelah peristiwa tragis pada 28 Agustus, ketika kendaraan taktis Brimob melindas pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan. 

Data terkini mencatat sedikitnya sepuluh korban jiwa, disertai ratusan orang luka-luka serta ribuan pelajar yang ditangkap.

Kerusuhan juga disertai aksi pembakaran dan perusakan fasilitas umum. Salah satu peristiwa paling serius terjadi di Sulawesi Selatan, ketika gedung DPRD dibakar dan menewaskan empat aparatur sipil negara. 

Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo sebelumnya menyebut bahwa tindakan tersebut tidak lagi sekadar penyampaian aspirasi, melainkan upaya makar.

Ribuan aparat kepolisian kemudian digerakkan untuk mengamankan massa aksi dan menangkap para pelaku di balik kerusuhan tersebut.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS